METROPOLITAN.ID - Dalam momentum Hari Pahlawan 2025, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh bangsa di Istana Negara, Senin, 10 November 2025.
Penganugerahan tersebut menjadi bentuk penghormatan negara terhadap para putra-putri terbaik Indonesia yang telah memberikan jasa besar dalam perjuangan, kemerdekaan, dan pembangunan nasional.
Salah satu nama yang mendapatkan penghargaan tersebut adalah Sarwo Edhie Wibowo, seorang perwira tinggi TNI yang dikenal dengan ketegasan, disiplin, serta dedikasinya terhadap bangsa dan negara.
Namanya lekat dalam sejarah panjang militer Indonesia, terutama pada masa transisi politik pasca-Peristiwa G30S 1965.
Sosok Sarwo Edhie Wibowo
Sarwo Edhie Wibowo lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 25 Juli 1927. Ia merupakan putra dari pasangan Raden Kartowilogo dan Raden Ayu Sutini, keluarga Jawa yang menanamkan nilai disiplin dan tanggung jawab sejak kecil.
Pendidikan dasar ditempuh di Hollandsch Inlandsche School (HIS), sekolah untuk pribumi di masa kolonial Belanda. Setelah lulus, ia melanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), setara dengan jenjang sekolah menengah pertama saat ini.
Minatnya terhadap bela negara mendorongnya untuk kemudian masuk ke sekolah militer, langkah yang kelak mengubah jalan hidupnya.
Setelah menamatkan pendidikan militer, Sarwo Edhie memulai kariernya sebagai Komandan Batalion di Divisi Diponegoro pada periode 1945–1951.
Dedikasinya yang tinggi membuatnya dipercaya untuk memimpin Resimen Divisi Diponegoro (1951–1953) dan kemudian menjabat sebagai Wakil Komandan Resimen di Akademi Militer Nasional (1959–1961).
Kepemimpinannya yang dikenal tegas dan strategis membawanya pada posisi penting di tubuh militer.
Pada tahun 1962–1964, ia menjabat sebagai Kepala Staf Resimen Pasukan Komando (RPKAD), dan kemudian diangkat sebagai Komandan RPKAD (1964–1967) oleh Jenderal Ahmad Yani, yang saat itu menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Baca Juga: Siapa Sosok Marsinah? Perempuan yang Dapat Gelar Pahlawan Nasional dari Prabowo