Saat Sarwo Edhie menjabat sebagai Komandan RPKAD, Indonesia tengah menghadapi salah satu babak paling kelam dalam sejarah Peristiwa G30S 1965.
Pasca peristiwa tersebut, Sarwo Edhie menjadi salah satu figur penting di balik upaya menumpas gerakan yang dianggap mengancam keutuhan bangsa.
Setelah transisi kekuasaan dan naiknya Soeharto menjadi Presiden, Sarwo Edhie diangkat sebagai Panglima Kodam II/Bukit Barisan di Sumatera.
Kinerjanya yang disiplin, cepat, dan terukur membuatnya dikenal luas sebagai jenderal yang tidak hanya mengandalkan kekuatan militer, tetapi juga integritas moral.
Menjadi Gubernur AKABRI dan Diplomat Indonesia
Pada dekade 1970-an, kiprah Sarwo Edhie tak berhenti di dunia kemiliteran. Ia dipercaya oleh Presiden Soeharto menjadi Gubernur Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) di Magelang.
Di bawah kepemimpinannya, lembaga pendidikan militer tersebut menelurkan banyak calon perwira tangguh yang kelak menjadi pemimpin bangsa.
Tahun 1974, Sarwo Edhie kembali mendapat amanah baru sebagai Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan. Ia bertugas di Seoul hingga tahun 1976, memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea Selatan pada masa awal hubungan bilateral kedua negara.
Baca Juga: Ta Wan Minta Maaf Usai Ibu di Bali Nyaris Minum Cairan Pembersih, Ini Kronologi Lengkapnya
Setelah mengabdikan hidupnya dalam dunia militer dan diplomasi, Sarwo Edhie wafat pada 9 November 1989. Namun jejak perjuangannya tetap dikenang sebagai bagian penting dari sejarah bangsa.
Kehidupan Pribadi
Di balik sosoknya yang dikenal tegas dan disiplin, Sarwo Edhie juga merupakan figur ayah dan suami yang hangat.
Ia menikah dengan Sunarti Sri Hadiyah binti Danu Sunarto, dan dari pernikahan itu, dikaruniai tujuh anak,
Widjiasih Tjahjasasi, Wirahasti Tjendrawasih, Kristiani Herrawati (Ani Yudhoyono), Mastuti Rahaju, Pramono Edhie Wibowo, Retno Tjahjaningtyas, dan Hartanto Edhie Wibowo.
Nama Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono, istri Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), semakin memperkuat garis keturunan keluarga ini sebagai bagian penting dari perjalanan sejarah bangsa.
Sarwo Edhie dikenal masyarakat dan rekan militernya sebagai sosok yang sederhana, berintegritas tinggi, serta teguh dalam prinsip.
