METOPOLITAN.ID - Nama Helwa Bachmid mendadak kembali menguasai linimasa media sosial.
Sosok model muda asal Kalimantan tersebut menjadi sorotan setelah mengunggah curahan hati mengenai kehidupan rumah tangganya dengan suaminya, Habib Bahar bin Smith.
Unggahannya yang menyentuh sekaligus mengejutkan itu memicu gelombang empati publik, terutama karena Helwa mengungkap dugaan penelantaran yang ia alami sebagai istri selama satu tahun pernikahan mereka.
Dalam rangkaian postingan yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya, Helwa menuliskan betapa beratnya perjalanan rumah tangga yang ia jalani.
Baca Juga: Pekerjaan Suami Boiyen Apa? Ini Profil dan Karier Rully Anggi Akbar, Pria Tampan yang Jadi Sorotan
Ia merasa tidak dianggap sebagai pasangan, baik secara emosional maupun materiil, hingga akhirnya keberanian untuk berbicara muncul saat luka batin itu tak lagi bisa disimpan.
“Happy Anniversary sayang, ga nyangka ya kamu menutupi pernikahan kita udah satu tahun dan selama satu tahun ini hidup aku penuh kamu buat menderita.”
Ungkapan ini sontak menggambarkan potret rumah tangga yang jauh dari rasa aman dan kasih sayang. Helwa menyebut dirinya dalam posisi yang membuat banyak perempuan terenyuh merasa seperti istri cadangan, hadir ketika dibutuhkan, tetapi tidak diberi ruang untuk dihargai sebagai pasangan sah dalam kehidupan sehari-hari.
Curahan Hati yang Menggugah Publik
Dalam ceritanya, Helwa menggambarkan pengalaman rumah tangga yang menurutnya tidak sehat.
Ia mengaku tidak mendapatkan bimbingan sebagai istri, jarang berinteraksi secara emosional dengan suaminya, dan hanya dihubungi ketika ada kebutuhan tertentu. Kondisi ini membuatnya merasa terisolasi secara psikologis.
Baca Juga: Rizky Ridho Masuk Nominasi FIFA Puskas Award 2025, Pertama dalam Sejarah Indonesia
Lebih jauh, ia juga menyinggung soal beban mental yang harus ia tanggung sendiri, termasuk kekhawatirannya terhadap masa depan anak mereka.
Menurut Helwa, kehadiran figur ayah yang tidak bertanggung jawab membuatnya harus melindungi anaknya dari situasi yang dianggap tidak stabil.