METROPOLITAN.ID - Dunia pendakian kembali digemparkan oleh kabar bahwa seorang pemuda berusia 23 tahun asal Bogor bernama Riki resmi masuk daftar blacklist pendakian di seluruh gunung yang berada di Pulau Jawa.
Keputusan ekstrem ini bukan tanpa alasan. Insiden yang melibatkan Riki di Gunung Lawu, jalur Cetho, pada 25 Agustus 2025 menjadi sorotan serius para relawan dan pengelola jalur pendakian karena dianggap mengabaikan prinsip keselamatan dalam dunia outdoor.
Dalam informasi kronologi yang beredar di kalangan relawan dan komunitas pendaki, Riki diketahui melakukan pendakian bersama satu rekannya melalui jalur Cetho.
Saat perjalanan antara Pos 1 menuju Pos 2, rekannya tiba-tiba mengalami kondisi kesehatan yang menurun: tubuh melemah, sulit berjalan, dan tidak mampu melanjutkan perjalanan.
Baca Juga: Dukung Kemajuan Industri Sawit Nasional, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi SSMS
Rekan tersebut kemudian memutuskan untuk turun kembali ke Basecamp (BC) demi mendapatkan pertolongan.
Namun, keputusan mengejutkan justru diambil Riki, ia memilih melanjutkan pendakian seorang diri (solo hiking) ke arah puncak, meninggalkan rekannya yang sedang sakit.
Setibanya di jalur bawah, kondisi rekan Riki semakin memburuk. Karena tidak ada pendamping dari pihak keluarga maupun teman pendakian, proses evakuasi sepenuhnya ditangani oleh para relawan Gunung Lawu.
Korban kemudian dibawa ke fasilitas medis terdekat sebelum akhirnya dijemput keluarga dari Depok yang datang langsung setelah mendapat kabar.
Dari hasil evaluasi para relawan dan pihak pengelola jalur Cetho, tindakan Riki dinilai telah melanggar etika dasar pendakian dan membahayakan keselamatan rekannya.
- Atas dasar itu, ia dijatuhi sanksi berupa:
- Blacklist pendakian di seluruh gunung Pulau Jawa
- Berlaku hingga waktu yang belum ditentukan
Sanksi ini juga menjadi bentuk edukasi agar para pendaki tetap mengutamakan kebersamaan dan keselamatan tim, terutama dalam kondisi darurat.