METROPOLITAN.ID – Pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kembali menuai perhatian publik.
Ia memberikan respons tegas setelah dirinya bersama sejumlah pejabat lain diminta melakukan taubat nasuha atas bencana banjir dan longsor yang melanda beberapa wilayah di Sumatera dalam sepekan terakhir.
Sebagaimana diketahui, bencana ekologis tersebut telah memutus akses transportasi, menimbulkan kerugian besar, dan menyisakan kritik terhadap kebijakan tata kelola lingkungan pemerintah.
Kritik itu salah satunya datang dari Menko PM Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang menilai perlu adanya evaluasi total.prabowo
Baca Juga: Kritik dan Masukan Tajam Warnai Temu Kangen Pradi Supriatna bersama Insan Pers
Menanggapi hal tersebut, Bahlil memberi pernyataan balik yang dianggap banyak pihak sarat emosi dan penuh sindiran.
Menurutnya, apabila berbicara soal pertobatan, seluruh jajaran pejabat negara tak terkecuali harus ikut berkaca.
“Kita semua juga harus taubat, semua taubat. Kalau pertaubatan nasuha, ya Cak Imin juga pertaubatan nasuha lah. Semua harus evaluasi diri,” ujar Bahlil.
Pernyataan itu menjadi sorotan karena menyinggung langsung Muhaimin yang kini berada di posisi strategis sebagai Menko PM.
Di sisi lain, Bahlil mempertegas bahwa dirinya bekerja di bawah garis komando Presiden Prabowo Subianto dan tidak tunduk pada instruksi selain dari kepala negara.
“Presiden saya kan Pak Presiden Prabowo. Yang bisa perintah saya di kabinet ya Pak Presiden Prabowo,” tegasnya.
Bahlil menambahkan bahwa prioritas utamanya saat ini adalah menyelesaikan persoalan di daerah terdampak.
Ia mengklaim telah turun langsung ke lokasi untuk memastikan pemulihan akses kebutuhan warga dan dukungan logistik berjalan maksimal.