“Saya fokus menjalankan urusan rakyat dan menjalankan apa yang diperintahkan Bapak Presiden. Saya lagi urus urusan di lokasi bencana,” imbuhnya.
Sementara itu, tudingan soal kerusakan lingkungan dan kegagalan pengawasan izin usaha tambang yang memicu bencana berulang masih menjadi bahan evaluasi berbagai kalangan, termasuk lembaga swadaya masyarakat dan para pakar.
Seruan Tobat Nasuha dari Cak Imin
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar mengumumkan bahwa ia telah mengirim surat kepada tiga menteri sekaligus, yaitu Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Baca Juga: Harga Perak Hari Ini 7 Desember 2025: Domestik Stagnan, Global Melonjak
Tujuannya untuk mendorong langkah refleksi dan perbaikan tata kelola sektor yang berkaitan langsung dengan kelestarian lingkungan.
“Saya berkirim surat ke Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, dan Menteri Lingkungan Hidup untuk melakukan evaluasi total terhadap kebijakan lingkungan sebagai bentuk kesungguhan kita sebagai pemerintah,” ujar Cak Imin.
Ia menegaskan, seruan taubat nasuha tersebut bukan sekadar simbolis, melainkan bentuk tanggung jawab moral dan politik terhadap kerusakan alam yang disebutnya sudah sangat mengkhawatirkan.
“Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi akibat kelalaian kita sendiri,” tegasnya.