Situasi mulai tak terkendali hingga pihak kepolisian turun tangan menenangkan massa. Tak lama kemudian, video penangkapan Ayu menyebar luas di media sosial.
Dalam rekaman yang dibagikan akun X @menggunakannya, Ayu tampak mengenakan kerudung hitam dan kemeja bergaris, digelandang aparat sementara para korban berteriak menuntut keadilan.
Baca Juga: Indonesia vs Filipina di SEA Games 2025: Siapa Unggul? Jadwal, Rekor & Prediksi
Di hadapan penyidik Polres Jakarta Utara, Ayu akhirnya buka suara. Ia mengaku menggunakan skema ponzi dalam pengelolaan keuangan WO.
“Sangat berantakan,” ujar Ayu menggambarkan kondisi manajemen usahanya.
Ia menyebut dana dari klien baru digunakan untuk menutupi biaya pesta klien sebelumnya yang belum terselenggara.
Bahkan, uang tersebut diketahui dialihkan untuk kepentingan pribadi, jauh dari komitmen pelayanan profesional yang seharusnya diberikan kepada klien.
Ayu juga berjanji akan mengembalikan dana dengan menjual aset dan peralatan bisnis miliknya, meski proses mediasi “dilaporkan berjalan alot” karena pelaku dianggap sering berkelit.
Baca Juga: Siapa Rico Lubis? Anggota Grind Boys yang Jadi Sorotan Usai Jenguk Onadio Leonardo
Kapolres Jakarta Utara, Kombes Pol Guruh Arif Darmawan, menegaskan bahwa kasus ini masuk dalam kategori penipuan dengan perencanaan sistematis.
“Modusnya sudah jelas, money game berkedok jasa wedding organizer. Kita akan usut tuntas, termasuk apakah ada pihak lain yang terlibat,” tegas Guruh.
Saat ini, penyidikan telah ditingkatkan ke tahap penyelidikan dan disebut kemungkinan besar akan dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Selain Ayu, polisi juga menelusuri peran suami dan tim marketing dalam jaringan bisnis tersebut.