METROPOLITAN.ID - Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh sejak akhir November 2025 mengungkap fakta tragis.
867 orang tewas dan 521 hilang (menurut data BNPB per 5 Desember 2025) bukan hanya disebabkan oleh curah hujan tinggi, melainkan juga oleh kerusakan lingkungan di wilayah hulu.
Indikasi kuat adanya kerusakan hutan masif terlihat dari anomali material yang dibawa arus banjir.
Arus air tidak hanya membawa lumpur, tetapi juga ribuan meter kubik kayu gelondongan yang terlihat terpotong rapi.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 8 Desember 2025: Rebound di Awal Pekan
Kayu-kayu ini menumpuk di area terdampak, seperti di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, dan Kota Padang, memicu kecurigaan serius terhadap legalitas izin penebangan hutan di masa lalu.
Kecurigaan ini disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Johan Rosihan, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni pada Kamis, 4 Desember 2025.
Menanggapi hal itu, Menteri Kehutanan saat ini, Raja Juli Antoni, membantah tuduhan bahwa izin pembukaan hutan terjadi di masa kepemimpinannya.
“Saya sudah katakan, saya setahun jadi menteri ini, saya tidak menerbitkan PBPH (Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan) penebangan satu pun yang baru. Yang justru saya terbitkan adalah PBPH untuk jasa lingkungan atau RE, Restorasi Ekosistem," tegasnya.
Baca Juga: Berapa Banyak Pasangan Jadi Korban WO Ayu Puspita? Dugaan Penipuan Capai Belasan Miliar
Johan Rosihan lantas mendesak Kementerian Kehutanan untuk membuka data izin penebangan hutan secara transparan.
"Jika Pak Menteri (Raja Juli) bukan yang tanda tangan (memberi izin), lantas siapa?," tanyanya.
Desakan ini bertujuan untuk menelusuri ke belakang dan mencari sosok yang diduga bertanggung jawab atas 'obral' izin usaha pemanfaatan hutan yang menyebabkan kondisi hulu di daerah terdampak Sumatra menjadi sangat parah.
Data ini menjadi penting untuk menyoroti kelemahan tata kelola hutan dan kegagalan rehabilitasi DAS (Daerah Aliran Sungai) yang selama ini terjadi.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 8 Desember 2025: Galeri24 dan UBS Turun Tipis