METROPOLITAN.ID - Buntut kasus penganiayaan yang dilakukan anak pejabat pajak, Mario Dandy terhadap anak pengurus GP Ansor, David Ozora, kehidupan para pegawai pajak terus jadi sorotan.
Bahkan, ada seruan dari beberapa elemen masyarakat agar tidak usah bayar pajak. Diantaranya kembali menggema seruan warga NU tidak usah bayar pajak
Hal itu diungkapkan mantan Ketua PBNU Said Aqil Siroj, yang ikut buka suara soal harta kekayaan pegawai Dirjen Pajak Rafael Alun.
Ia juga tak habis pikir dengan arogansi anak dari Rafael Alun, Mario Dandy.
Menurut Said Aqil, dengan keluarga terdidik dan memiliki jabatan tinggi, seharusnya Mario Dandy punya sikap baik dan terpuji. Tapi sikap Mario Dandy sangat berbeda jauh dari anggapan keluarga terdidik.
Said Aqil Siroj pun menyinggung uang haram dengan kenakalan anak yang selalu terkait.
Baca Juga: Update Harga BBM 1 Maret 2023, Di Jabodetabek Pertamax Naik Jadi Rp13.800 per Liter
"Maka yang jelas seperti yang sudah disinggung, bapaknya tidak urus atau salah urus. Tidak mendidik atau salah didik, dengan dibiarkan dimanja dengan segala kemewahan, uangnya belum tentu halal, nggak jelas kalau uangnya haram dimakan pasti anaknya nakal," katanya dikutip dari Suara.com, Rabu 1 Maret 2023.
Said Aqil Siroj berkaca pada kasus korupsi Gayus Tambunan. Kala itu dalam Munas NU yang dipimpinnya, Said Aqil mengeluarkan ancaman ajak warga NU untuk tidak membayar pajak, jika uangnya diselewengkan.
"Saya ketika jadi Ketum PBNU tahun 2012 bulan September, munas ulama di pesantren Cirebon, waktu itu baru ada kejadian Gayus Tambunan, keputusan para kiai bahwa kalau uang pajak selalu diselewengkan, NU akan mengambil sikap tegas warga NU tidak usah bayar pajak waktu itu," tutur dia.
Namun, Said Aqil menyebut, jika uang pajak itu dikembalikan ke masyarakat lagi, maka dia menyerukan warga NU untuk mendukung pembayaran pajak.
"Tapi kalau pajak untuk rakyat, pajak untuk pembangunan, pajak untuk kebaikan, kita dukung. Warga NU taat bayar pajak,"imbuh dia.