METROPOLITAN.ID - Kasus adanya toilet gender netral di salah satu sekolah internasional di Jakarta, yang diceritakan presenter Daniel Mananta, memicu keprihatinan banyak kalangan.
Pemerintah lewat Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) diminta bergerak cepat memeriksa semua sekolah internasional yang ada di Indonesia.
Mengutip jawapos.com, Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan, sebagai sebuah bangsa Indonesia telah tegas jika Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) merupakan bentuk penyimpangan yang harus dicegah.
Baca Juga: Viral Cerita Polwan Punya Suami Sopir Truk : Selalu Bersyukur, Kami Bahagia
"Adanya toilet dengan gender netral di sebuah lembaga pendidikan menjadi indikator bahwa kampanye LGBT telah masuk ke sekolah di tanah air. Kami berharap Kemendikbud Ristek bergerak cepat,” kata Syaiful Huda di Jakarta, Kamis 10 Agustus 2023.
Syaiful Huda mengatakan, kampanye LGBT saat ini begitu marak serta menggunakan berbagai media untuk menyuarakan kebebasan bagi pelakunya mulai dari film, musik, hingga wacana dan diskursus pelajaran di sekolah-sekolah.
"Dengan dalih hak asasi manusia mereka secara agresif mengkampanyekan kebebasan perilaku menyimpang yang jelas bertentangan dengan keyakinan dan budaya kita,” papar Syaiful Huda.
Meskipun di banyak negara LGBT mendapat tantangan, kata Huda, para aktivis gerakan ini tak kunjung surut. Dia mengingatkan rencana pertemuan komunitas LGBT Asean dalam ajang ASEAN Queer Advocay Week (AQAW) di Jakarta beberapa waktu lalu.
"Adanya rencana AQAW di Jakarta menunjukkan jika gerakan mendukung komunitas LGBT di Indonesia tetap berlangsung,” jelas dia.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menilai, adanya sekolah yang menyediakan toilet gender netral menunjukkan jika ada pengelola yang memandang LGBT merupakan suatu kewajaran.
Baca Juga: 16 Tahun Berkarier di SM Entertainment, Sunny SNSD Putuskan Hengkang, Ini Alasannya
Situasi ini, kata dia, meresahkan karena secara tidak langsung mengenalkan kepada peserta didik jika wajar saja ketika memilih menjadi bagian dari LGBT.
"Kami mendapat informasi jika Kemendikbud dan Disdik Provinsi Jakarta telah menurunkan tim untuk mengecek kebenaran informasi yang disampaikan Daniel Mananta, namun kami mendorong agar dilakukan evaluasi besar-besaran terkait kurikulum pelajaran yang disampaikan di seluruh sekolah internasional yang ada di tanah air,” tegas Syaiful Huda.