METROPOLITAN – Samsung Smart TV Plus belum masuk ke pasar Indonesia. Salah satu alasannya terkait ketersediaan dan kerja sama dengan penyedia konten. ”Korea Selatan, Taiwan dan Vietnam sudah dipasarkan,” jelas Vice President Global Marketing Grup Visual Display Sales and Marketing Team Samsung Electronics, Sunghee Han.
Untuk Indonesia perlu riset dan pendalaman. Selama ini saja pangsa pasar Smart TV baru 15 persen Smart TV ini tak sekadar alat untuk menonton tayangan ’biasa’, tapi juga sudah dilengkapi layanan video streaming, web browsing dan aplikasi TV digital semacam Netflix dan lainnya.
Untuk di Smart TV Plus, menurut Sunghee, ada 40 chanel yang disediakan. Dan ini sudah masuk ke Korea Selatan, Vietnam, dan Taiwan. ”Pangsa pasar di Taiwan dan Vietnam sampai 75 persen,” jelas dia. Samsung sendiri masih menjadi nomor satu di pasar TV dengan pangsa pasar 34 persen secara global.
Kembali ke Indonesia, selain soal belum adanya kerjasama dengan penyedia konten, Smart TV Plus juga mendapat tantangan dari sisi jaringan internet yang kencang dan stabil. ”Pengguna TV mengutamakan soal kecepatan dan navigasi,” urai Sunghee.
Navigasi ini mengenai berapa kali klik hingga sampai masuk ke laman TV digital. Dan pastinya, perlu banyak kerjasama dengan penyedia layanan TV digital. Sebagai contoh untuk Korea Selatan saja Smart TV Plus bertarung dengan layanan TV kabel. Di Negeri Ginseng masyarakatnya masih memilih TV kabel karena layanannya masih murah dengan banyak variasi hiburan.
(de/suf/py)