Pergerakan tanah terus mengancam warga khususnya di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Bahkan bencana retakan tanah yang melanda semakin meluas dan merusak sejumlah fasilitas umum dan pemukiman warga.
Warga kini siaga menghadapi bencana tanah longsor. Pergerakan tanah yang menerjang Kampung Sirnajaya, Desa Caringin dan Kampung Cijanti, RT 02/04, Desa Pasirbaru semakin membahayakan keselamatan. Begitupun bencana mengancam warga di Kampung Cisolok, Desa Cisolok.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat tidak hanya sembilan rumah warga di Desa Caringi yang rusak akibat bencana. Sembilan unit dari tiga puluh satu Kepala Keluarga (KK) di Kampung Cijanti yang teracam rusak berat dan ringan. Begitu juga bencana mengancam warga di Kampung, Cisolok, sebanyak 6 dari 25 unit rumah kini mengalami retakan dan dikhawatirkan ambruk.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Usman Susilo mengatakan, rumah rusak berat di tiga desa terdata hampir 23 unit. “Sedangkan puluhan rumah warga lainnya terancam dalam kondisi banguna retakan hingga pondasi nyaris copot,” kata Usman. Lebih lanjut Usman menjelaskan bencana sudah terjadi sejak Senin 2 Januari 2017 lalu. Ada dua desa, namun yang parah di Desa Caringi, Kecamatan Cisolok.
Petugas BPBD, lanjut dia, masih berada di lokasi bencana untuk menolong para warga yang terdampak. Pihaknya juga masih melakukan pendataan terkait jumlah kerugian. “Saat ini masih fokus menangani warga terdampak, bantuan tanggap darurat berupa makanan siap saji, perlengkapan makan, mandi dan tidur sudah disalurkan,” jelasnya.
Melihat kondisi cuaca yang masih besar kemungkinan turun hujan deras di wilayah Selatan Sukabumi. BPBD pun berharap seluruh warga di sekitar lokasi untuk selalu waspada. “Lebih baik mengungsi dulu saat hujan besar, karena kalau sampai longsor bisa menimbulkan korban jiwa,” imbuhnya.
Seorang warga Sodikin mengaku sudah mengungsi bersama warga lainnya. Menurut dia, puluhan rumah warga rusak berat, sedang dan ringan akibat tanah bergerak. “Sebagian warga telah mengungsi menghindari hal-hal tidak diinginkan,” kata Sodikin.
(pik/suk/er/py)