METROPOLITAN – Warga Kampung Cilangkob, Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi Mumuh (65) tewas dibunuh. Korban yang memakai baju koko merah dan sarung berwarna kuning gading bermotif kotak itu dikenal sebagai dukun di kampungnya.
“Bapak tertelungkup di saung kebun ditutupi sejadah. Bapak kelihatannya mau atau habis salat, karena sudah pakai sarung dan baju koko,” kata anak korban, Darus (30).
Darus menjelaskan, orang tuanya hanya seorang petani. Ia tak terima bapaknya dituding sebagai dukun bahkan dicap dukun santet. Sebelum kepergian Mumuh, Darus mengaku orangtuanya sempat mendapat ancaman. “Seminggu lalu bapak memang diancam orang karena dituduh dukun santen. Ini kan sudah merusak nama baik almarhum dan keluarga besar. Kami minta pembunuhnya segera ditangkap,” kata Darus.
Korban diancam dibunuh orang tidak dikenal melalui handphone. Mumuh dituduh sebagai dukun santet dan ancaman ini sempat dilaporkan korban ke Polsek Ciemas.
“Ayah saya guru ngaji dan mantan guru madrasah, tidak ada kerjaan lain. Pekerjaan utamanya ya bertani. Bahkan udah banyak penerusnya di madrasah. Tuduhan bapak dukun santet tidak jelas dan fitnah,” sambungnya.
Kapolsek Ciemas AKP Achmad Nurawan mengatakan, saat ini petugas polisi terus memburu pelaku. “Ada isu dukun santet di balik kejadian ini, kita tunggu hasil otopsi korban,” ujar
Kapolres SukabumiAchmad Nurawan. AKBP M Ngajib mengatakan, pihaknya masih meminta keterangan sejumlah saksi. Sementara itu Mumuh ditemukan tewas di Desa Sidamulya, Kecamatan Ciemas pada Selasa (10/1) malam. Awalnya, seorang warga melihat jasad korban yang diduga korban pembunuhan karena ada luka terbuka di tubuhnya.
Warga melaporkan kasus tersebut kepada Kepala Desa Sidamulya Yusup Supyani dan lalu diteruskan ke kepolisian. Jenazah Mumuh dibawa ke Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Banyak luka di tubuhnya, antara lain pelipis kiri sobek senjata tajam, muka lebam diduga bekas hantaman benda tumpul, telapak tangan kiri sobek, dan jari tangan kiri putus diduga sabetan senjata tajam.
(kps/suk/er/py)