METROPOLITAN - Meski tidak secara langsung menolak aturan tersebut, seperti yang dilakukan beberapa pemain senior di Tanah Air lainnya, Hengki yang sudah menginjak usia 35 tahun melihat, PSSI selaku pembuat regulasi harusnya terlebih dahulu melakukan komunikasi dengan para pemain dan menjelaskan alasannya, kenapa regulasi tersebut menjadi perlu dilakukan.
“Saya juga susah menjawabnya. Di satu sisi saya mendukung, kalau itu bertujuan untuk memberikan kesempatan terhadap pemain muda," kata Hengki.
Dia menilai, di Indonesia masih terdapat pemain-pemain yang sudah memasuki usia 35 tahun yang mampu bersaing dan berkompetisi dengan pemain muda di tim.
“Ya, mungkin perlu bermusyawarah dulu. Supaya bisa menemukan jawaban dari alasan dan tujuan atas ditetapkannya regulasi tersebut,” lanjut pemain dengan nomor punggung 11 itu.
Terkait dirinya, Hengki merasa masih mampu bersaing dengan para pemain muda untuk memperebutkan satu tempat di starting eleven tim Kabau Sirah (julukan Semen Padang).
“Secara pribadi saya siap untuk terus bersaing dengan pemain muda. Nanti tergantung manajemen dan pelatih, apakah menilai masih layak atau tidak,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Hengki juga mengomentari terkait regulasi yang mewajibkan setiap klub peserta ISL 2017 menggunakan minimal lima pemain U-23.
"Mungkin lebih banyak memberikan kesempatan untuk pemain muda, sehingga ada regenerasi di Timnas," pungkasnya.
Untuk menghadapi musim kompetisi 2017 ini, Semen Padang baru memastikan kontrak 15 pemainnya. Dari 15 pemain tersebut, terdapat satu pemain di atas 35 tahun, yaitu kapten tim, Hengki Ardiles. Dua pemain U-23, yaitu penjaga gawang Rendy Oscario dan penyerang Adi Nugroho.
Sementara pemain asing, berdasarkan regulasi yang ditetapkan PSSI untuk ISL 2017, yakni 2 + 1 (Dua pemain asing bebas dan satu Asia) Semen Padang baru memastikan kontrak dua pemain asing asal Brazil, Cassio Fransico de Jessus dan Marcel Silva Sacramento.
SUMBER : liga olahraga
