Memiliki jembatan penghubung yang aman dan lebar sangat dinantikan warga RT 03/04, Desa Neglasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Selama ini jembatan gantung Cihideung sepanjang 43 meter itu menjadi tumpuan warga dua kecamatan.
SAYANGNYA, kondisi jembatan tersebut sudah sangat memprihatinkan. Terlihat jembatan sudah keropos dan tali kawatnya banyak yang putus. Namun, hingga kini belum ada perbaikan dari pemerintah daerah. Padahal, setiap hari warga hilir-mudik menggunakan jembatan yang melintasi Kali Cihideung.
Warga sekitar, Ujang Suptandar (43), mengeluhkan sempitnya jembatan gantung Cihideung lantaran hanya bisa dilewati sepeda motor. Apalagi warga sering menggunakan jembatan tersebut sebagai jalan alternatif menuju Ciampea demi menghindari kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Raya Dramaga. “Jembatan ini kan cuma bisa dilewati motor, itu pun bergantian. Maka kami harap ada pelebaran jembatan,” ujar Ujang kepada Metropolitan, kemarin.
Menurut dia, setiap hari ada sekitar 200 warga yang melintasi jalan tersebut untuk menuju Ciampea ataupun sebaliknya. Sementara jika ada kerusakan kecil, warga secara swadaya memperbaikinya. “Kalau jembatan itu dilebarkan, tentu sangat membantu warga,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Desa Neglasari Yayan menjelaskan, jembatan gantung Cihideung pertama kali dibangun pada 2011 sepanjang 43 meter dengan lebar satu meter yang menghubungkan Kecamatan Dramaga dengan Ciampea. “Rencananya jembatan itu akan direhab dengan Dana Desa (DD) tahap III,” katanya.
Yayan menambahkan, karena akses penghubung mobilisasi warga sangat penting, maka pemerintah desa mengajukan ke musrenbang kecamatan.
(ads/c/yok/run)