METROPOLITAN - Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Barat memberi pelatihan kepada puluhan mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sukabumi. Hal itu dilakukan agar mereka tidak kembali bekerja di luar negeri.
Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jawa Barat Jejen Nurjanah mengatakan sebanyak 60 orang yang sebelumnya bekerja sebagai TKI di sejumlah negara diantaranya berasal dari Kecamatan Kebonpedes, Sukaraja, dan Sukabumi.
“Sebelumnya mereka bekerja di Arab Saudi, Hongkong, dan Malaysia. Mayoritas usia mantan TKI ini terbilang masih produktif sehingga bisa melakukan kegiatan usaha,” ujar Jejen.
Program pelatihan bagi purna TKI diakui Jejen sudah dilakukan sejak 2016 lalu. Pada awal 2017, program pelatihan usaha terus dilanjutkan dan mendapatkan dukungan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Pemkab Sukabumi.
Jenis usaha yang diarahkan diantaranya yakni budidaya burung puyuh yang kini sedang mengalami perkembangan pesat. Selain budidaya ternak puyuh, paran mantan TKI juga dikenalkan pengolahan makanan dari burung puyuh. ”Para mantan TKI tidak hanya dilatih, melainkan diberikan sarana dan modal usaha,” kata Jejen.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi Ade Mulyadi mengatakan, pemberian pelatihan bagi mantan TKI ini untuk mencegah warga Sukabumi agar tidak berangkat menjadi pekerja ilegal di luar negeri. “Mereka diharapkan bisa hidup mandiri,” kata Ade.
(rep/er)