Jembatan sepanjang 20 meter di Kampung Sungapan, RT 01/03, Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, telah menjadi kebutuhan masyarakat sekitar.
Sayangnya, jembatan penghubung Desa Cibunian dengan Purwabakti ini kondisinya begitu memprihatinkan dan rawan roboh. Apalagi saat melintasinya, warga selalu diselimuti rasa waswas.
Warga sekitar, Amir (32) menuturkan, jembatan selebar satu meter itu telah dibangun masyarakat 25 tahun silam. Kini warga menyebutnya dengan nama jembatan reyot.
Setiap kali melintasi jembatan tersebut, rasa takut pun selalu membayangi masyarakat. Terlebih saat musim hujan. Bahkan, jembatan tersebut sempat hanyut terbawa Sungai Cianten. “Kalau jembatan ini roboh, dipastikan warga terisolasi dan perekonomian warga lumpuh,” keluhnya.
Menurutnya, jembatan di Kampung Sungapan merupakan akses menuju Kampung Cikudamulya, Desa Purwabakti. Setiap hari masyarakat Desa Cibunian menggunakannya untuk menyeberang.
“Tanpa jembatan, alur perekonomian masyarakat akan terhambat. Makanya saya meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor segera membangun jembatan yang layak agar laju perekonomian masyarakat Cibunian makin tumbuh,” bebernya.
Senada, Ketua RT 01/02 Sidik mengatakan, di wilayah RW 02 ada dua jembatan bambu yang kondisinya sangat memprihatinkan. Yakni Leuwisero dan Legokkidul.
Jembatan itu akses ke Kampung Cisalada, Desa Purwabakti, yang banyak dipilih warga dan selalu ramai dilalui anak sekolah dan warga. “Kalau lewat sini cukup lima menit,“ katanya.
Terpisah, Kepala Desa Cibunian Basuni mengaku wilayah Desa Cibunian dilintasi Sungai Cianten dan ada lima jembatan bambu yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Pemerintah desa pun sudah mengajukan pembangunan jembatan ke Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) serta musrenbang kecamatan. Namun, hingga kini belum terealisasi. “Kami harap pemerintah daerah bisa lebih peka dengan kebutuhan jembatan di wilayah. Apalagi kebutuhan jembatan sangat urgen bagi masyarakat Desa Cibunian,” pungkasnya.
(ads/c/yok/run)