METROPOLITAN – Banjir bandang akibat luapan Sungai Cipalabuhan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (14/1) lalu mulai surut. Meski tak menimbulkan korban jiwa, dermaga ikan, sejumlah rumah warga dan areal pasar tradisional terendam banjir.
Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Pajri mengatakan, ketinggian air banjir bandang bervariasi, mulai dari 90 sentimeter hingga 1,5 meter. Namun hingga kemarin ketinggian air mulai menurun. Bencana banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cipalabuhan rutin terjadi saat hujan besar. “Tapi banjir kali ini lebih parah dibanding sebelumnya”, Ujarnya.
Kepala Seksi Operasional Palabuhan Bagian Data PPN PPPNP Tatang Suherman menambahkan, banjir dari luapan air sungai seringkali terjadi. Sementara itu, banjir juga membuat perahu nelayan mereka rusak. Akibatnya, mereka berhenti melaut untuk sementara.
“Perahu saya sempat tenggelam karena terseret banjir bandang. Mesin perahu kemaren nggak sempat dilepas,” kata salah seorang nelayan, Iwan. Lelaki 38 tahun itu mengaku saat peristiwa terjadi sibuk menyelamatkan diri. “Saat banjir pihak dermaga Palabuhanratu terus memberikan pengumuman kepada seluruh pemilik kapal untuk melepas tali perahu agar tidak tenggelam,” sambungnya.
(rep/suk/er/py)
