Dua kakak beradik Asep Awaludin (13) dan adiknya Nur Alima (9) warga Kampung Cigadog, RT 03/04, Desa Sukasirna, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi harus terbaring di tempat tidur. Anak pasangan Sopandi (41) dan Wiwin (32) itu mengalami kelumpuhan sejak kecil.
PENYAKIT yang diderita Asep dan Alima membuat keduanya sulit berdiri apalagi berjalan. Asep lumpuh sejak berusia enam tahun dan saat ini tercatat sebagai siswa kelas senam SDN Leuweungdatar, Kecamatan Cibadak. Kedua kaki Asep semakin mengecil lantaran sudah tidak bisa difungsikan lagi.
Ayah Asep, Sopandi, mengatakan awalnya anaknya tumbuh normal. Namun saat umur lima tahun tiba-tiba lemes dan lumpuh. “Kata dokter ada kelainan paru-paru. Adiknya juga begitu,” kata Sopandi.
Tak hanya Asep, sang adik juga mengalami hal serupa. Setelah sempat demam, Alima kini susah menggerakkan bagian bawah tubuhnya. Keduanya sempat rutin dibawa berobat namun sudah tidak pernah lagi karena terbentur biaya.
Terakhir, dokter mengatakan kelainan tulang. Meski sudah membawa surat keterangan tidak mampu, Sopandi tidak bisa mengobati anaknya. “Kami pernah dipingpong rumah sakit, padahal sudah bawa surat keterangan tidak mampu. Jadi kapok, sudah jauh-jauh ke kota sampai sana nggak diobati malah disuruh pulang,” akunya.
Kesedihan keluarga Sopandi juga bertambah saat meminta bantuan kursi roda ke Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi. Sayang, bantuan tak juga datang. Sopandi akhirnya memberanikan diri membeli kursi roda dengan cara mencicil. “Selama ini Asep baru sekolah jika saya pulang, pas lagi kerja di luar kota, Asep tidak sekolah karena tidak ada yang menggendong ke sekolah,” jelasnya.
(suk/ er/py)