Minggu, 21 Desember 2025

Terminal ’Hantu’ Ada Di Depan Balai Desa

- Rabu, 25 Januari 2017 | 09:10 WIB

KEBUTUHAN terminal khusus angku­tan di Desa Rancabungur, Kecamatan Rancabungur, sangat mendesak. Selama ini sopir angkutan seenaknya ngetem di depan Kantor Desa Rancabungur dan SDN 01 Rancabungur. Tak heran jika setiap harinya dua lokasi ini mirip termi­nal bayangan.

Meski infrastruktur seperti jalan dan jembatan di Desa Rancabungur sudah mulus, warga masih mengeluhkan ke­tiadaan terminal di desa yang dipimpin Saepudin itu. Setiap harinya, pertigaan Jalan Cagak selalu macet karena maraknya sopir yang ngetem. Mereka sering menunggu penumpang di depan kantor desa dan sekolah.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masy­arakat (LPM) Desa Rancabungur Didin Amal Ludin (46) menuturkan, untuk mengatasi kesemrawutan lalu lintas, Pemerintah Desa (Pemdes) Rancabungur lewat musyawarah rencana pembangu­nan (musrenbang) kecamatan sudah mengajukan pembangunan sub terminal. “Sampai saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah daerah (pemda),” keluh­nya.

Padahal, sub terminal sendiri bisa me­nampung empat trayek yang ngetem di depan Kantor Desa Rancabungur. Ke­empat trayek itu yakni Bantarkambing- Merdeka, Rancabungur-Bojonggede, Ciampea-Merdeka dan omprengan Rum­pin. “Kami minta dibangunkan sub ter­minal agar puluhan angkot tidak ngetem sembarangan,” ujarnya.

Didin menambahkan, Jalan Cagak sering macet saat jam sibuk dan pelajar hendak berangkat dan pulang sekolah. Hal ini diperparah dengan adanya angkot yang menaikturunkan penumpang. “Saya juga mengharapkan adanya terminal karena tempat ngetem angkot-angkot tersebut persis di depan kantor desa dan SD. Jika ada terminal, angkot tidak akan ngetem di bahu jalan yang kadang jadi penyebab kemacetan,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Desa Rancabun­gur Saepudin menuturkan, sopir angkot yang ngetem di pertigaan Jalan Cagak sering diperingatkan agar tak meng­ganggu arus lalu lintas hingga menyebab­kan kemacetan. Sejak 2010, pemdes mengajukan adanya pembangunan ter­minal bayangan namun terbentur ma­salah lahan. “Kami harap pemerintah bisa membantu permasalahan lahan sehingga angkot bisa memiliki terminal,” pungkasnya.

(ads/c/yok/mg1/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X