METROPOLITAN - Perhiasan Kim Kardashian yang digasak perampok saat bintang reality TV itu berada di Paris, Oktober 2016 lalu dilaporkan telah dilebur dan dijual. Hal itu diungkapkan oleh salah satu terduga pelaku perampokan, menurut laporan yang diterbitkan surat kabar Prancis Le Monde. Ketua kawanan perampok Aomar Ait Khedache, berdasarkan transkrip interogasi yang juga dirilis Le Monde mengatakan kepada polisi bahwa perhiasan dilebur agar tidak bisa diidentifikasi dan bisa dijual. "Salah seorang mengurusnya. Dia kembali dengan beberapa emas batangan... Total ada 800 dan beberapa gram, jadi nilainya sekitar 25.000 atau 28.000 euro," ungkapnya seperti dikutip dari US Magazine. Menurut pengakuan pria tersebut, hanya tersisa satu perhiasan yang masih dalam keadaan utuh, yakni cincin tunangan Kim Kardashian yang bernilai Rp 53 miliar. Namun cincin tersebut sudah tidak berada di tangan Aomar lagi. Ia mengaku ada seseorang yang menyimpannya. "Semua orang takut menjualnya karena batu permatanya sangat gampang diidentifikasi ," kata dia. Aomar Ait Khedache merupakan satu dari 10 orang yang diduga terkait dengan perampokan Kim Kardashian. Sebelumnya kepolisian mengklaim bahwa kawanan perampok tersebut memang sudah berencana merampok wanita 36 tahun tersebut. Aomar mengklaim kawanannya memiliki informasi lengkap tentang tempat Kim menginap selama di Paris. Yang mengejutkan, pria 60 tahun itu mendapatkan informasi dari seseorang yang sangat dekat dengannya. Selain itu postingan foto Kim di social media juga makin memicu pelaku untuk merampoknya. Satu hari sebelum peristiwa tersebut, Kim sempat memamerkan cincin tunangan bertahta batu permata besar itu di Instagram. "Perhiasannya dipamerkan di internet, dan (dia bilang) dia tidak memakai barang palsu," tuturnya.
SUMBER : detikcom