Trennya yakni elektabilitas Agus-Sylvi menurun, sementara tren elektabilitas Ahok-Djarot dan Anies-Sandi sama-sama meningkat.
Bila dibandingkan dengan survei pada November 2016 yang dilakukan Charta Politika, elektabilitas Agus-Sylvi menurun dari 29,5 persen menjadi 25,9 persen.
Kemudian, elektabilitas Ahok-Djarot meningkat dari 28,9 persen menjadi 36,8 persen. Elektabilitas Anies-Sandi sedikit meningkat dari 26,7 persen menjadi 27,0 persen.
Sementara pada survei Poltracking, elektabilitas Agus-Sylvi menurun dari 30,25 persen dalam survei sebelumnya menjadi 25,75 persen dalam survei terbaru.
Elektabilitas Ahok-Djarot meningkat dari 28,88 persen menjadi 30,13 persen. Adapun elektabilitas Anies-Sandi meningkat dari 28,63 persen menjadi 31,50 persen.
Metode survei
Survei Charta Politika dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 767 responden di enam wilayah di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling. Survei ini dibiayai menggunakan dana internal Charta Politika.
Sementara itu, survei Poltracking menggunakan metode stratified multistage random sampling dan melibatkan 800 responden.
SUMBER : kompas