METROPOLITAN - Merugi USD 116 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun pada Q4 lalu membuat GoPro lebih giat bekerja memulihkan kondisinya. Salah satu upayanya, dengan menyiapkan kamera terbaru Hero 6. "Kami mengonfirmasi bahwa akan ada kamera baru dan aksesoris lainnya yang akan dirilis tahun ini. Kamera ini akan dinamai Hero 6," kata CEO GoPro Nick Woodman. "Namun kami belum akan memberikan informasi lebih lanjut kapan perilisannya, atau detail lain terkait perilisan produk baru tersebut," tambahnya, merahasiakan rencana peluncuran GoPro. Jika Anda mengikuti isu GoPro dalam beberapa bulan terakhir, produsen action camera ini dihajar oleh berbagai masalah. Sejak awal 2016, harga saham GoPro telah turun sampai separuhnya terkait performa bisnis yang kurang menggembirakan. Di kuartal III 2016, perusahaan melaporkan penurunan pendapatan sampai 40%. Masalah berlanjut pada produksi Hero 5 dan penarikan drone Karma dalam jumlah besar. Padahal, Karma digadang-gadang jadi ladang bisnis baru. Peneliti dari biro riset IDC, Christoper Chute menyatakan Karma dan Hero 5 sebenarnya adalah produk bagus dan kesalahan sebelumnya harus segera diperbaiki. Semua kesialan itu memaksa GoPro melakukan PHK sekitar 200 karyawan serta menutup divisi hiburan. Ongkos restrukturisasi tersebut diperkirakan menelan ongkos sekitar USD 24 juta sampai USD 33 yang akan menurunkan pendapatan di kuartal IV 2016. GoPro berharap, mimpi buruk tak akan terjadi lagi di 2017, dan GoPro Hero 6 bakal mengobati kekecewaannya di tahun lalu.
SUMBER : detikcom
