Senin, 22 Desember 2025

Heboh, Reklame Wanita Berhijab Menyebar Luas Jelang Referendum Di Swiss

- Sabtu, 11 Februari 2017 | 08:00 WIB

Kendati demikian, kampanye berseberangan dengan umat Muslim yang digelar SVP, dinilai tak diterima oleh arus utama politik Swiss.

Pandangan ini diungkapkan Sophie Guignard seorang peneliti dari Institut Ilmu Politik di Universitas Bern.

"Bagi sebagian besar politisi dan juga jurnalis, poster wanita berjilbab itu merupakan bentuk serangan terhadap kaum Muslim," ungkap Guignard kepada AFP. Namun, dia menambahkan, kondisi itu bukan berarti kampanye ini tak akan berhasil.

Polling terakhir dari the gfs.bern institute menunjukkan 66 persen warga mendukung dimudahkannya proses perolehan kewarganegaraan.

Sementara, ada 31 persen yang menentang dan hanya tiga persen yang belum menentukan sikap.

Kemudian, jajak pendapat dari perusahaan media Tamedia pun menunjukkan hasil yang hampir sama. Ada 55 persen yang mendukung dan 44 persen menolak.

Perolehan suara bagi kubu yang menolak menunjukkan peningkatan 10 poin dibandingkan polling terdahulu.

Perkembangan itu tentu tak dapat dikesampingkan, terlebih jika melihat menghangatnya isu dan perdebatan pemberian kewarganegaraan di Swiss dan hubungannya dengan Islam.

SUMBER : kompas

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X