METROPOLITAN - Semua orang tahu junk food kurang menyehatkan. Tetapi pada saat tertentu orang justru mengidamkan junk food. Mengapa? Hampir semua orang tahu hidup lebih sehat tanpa tambahan lemak, gula dan kalori. Namun mengapa tetap suka makan junk food? Penelitian oleh Benjamin Schuz dari University of Tasmania yang diterbitkan dalam jurnal Appetite ini bisa menjawab. Studi menyelidiki faktor-faktor spesifik yang mempengaruhi kebiasaan makan pada 50 orang. Studi juga mempertimbangkan suasana hati, perilaku sosial dan dorongan makan dalamkurun waktu 10 hari.
Dengan adanya makanan, keinginan makan pun akan muncul, baik Anda lapar atau tidak. Jadi, jika Anda tidak menginginkannya, tidak perlu dibeli. Dan saat sedang diet, letakkan semua sajian tak sehat, penuh lemak dan kalori itu, diluar jangkauan pandangan Anda.
Dengan melihat orang lain makan, baik Anda lapar atau tidak, hal itu seakan mempengaruhi Anda ikut makan juga. Perilaku ini biasa ditemukan di food court dan bandara saat banyak orang makan sepanjang waktu, baik jam makan atau bukan.
Penemuan ini juga menegaskan pentingnya dengan siapa Anda menghabiskan waktu. Karena saat semua orang di sekeliling makan junk food, Anda pun ikut. Sebaliknya, saat berada di lingkungan sehat, Anda pun jadi makan lebih sehat.
Oleh karena itu dukungan teman dan keluarga dalam mengontrol berat badan sangat penting.
Saat orang sedang depresi atau merasa sedih, dorongan untuk ngemil meningkat. Hal ini mungkin juga pengaruh informasi yang menyebut makan makanan tertentu membuat perasaan lebih baik.
Jadi, penting bagi Anda untuk mencari cara menenangkan diri lebih baik, dan jika harus makan, asuplah dalam porsi terkontrol.
Salah satu faktor kunci untuk menghindari junk food adalah menjaga diri tetap sibuk.Terus beraktivitas dapat membuat Anda lebih sedikit makan dan ngemil.
Hal ini bisa jadi alasan mengapa banyak orang ngemil di malam hari saat sudah tidak ada kesibukan. Jadi, penuhilah hari-hari Anda dengan kegiatan untuk mengontrol asupan makan harian.
Saat berada di sekeliling teman dan keluarga, orang dapat menurunkan asupan camilannya. Penemuan ini, walau tidak secara langsung, menyarankan agar Anda selalu terlibat dalam kegiatan untuk batasi makan berlebih.
Carilah teman untuk ngemil atau makan bersama adalah cara mudah bantu kontrol jumlah makanan yang dikonsumsi.
SUMBER : detik.com
