METROPOLITAN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini akan melakukan peluncuran bantuan pangan non tunai melalui kartu keluarga sejahtera. Peluncuran ini akan dilakukan di Gedung Olahraga POPKI, Cibubur, Jakarta Timur.
Peluncuran kartu bantuan pangan non tunai melalui kartu keluarga sejahtera ini kan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara. Di antaranya adalah Gubernur Bank Indonesia Agus Martowodojo dan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Pemerintah telah memutuskan untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat untuk dapat membeli bahan kebutuhan pangan secara nontunai, seperti beras dan gula. Nantinya, masyakarat dapat memanfaatkan program ini dengan menggunakan kartu pada e-warong yang telah ditunjuk oleh pemerintah.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, pada program ini nantinya masyarakat akan memberikan bantuan sebesar Rp110 ribu per bulan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dana ini pun dapat disimpan dan tak akan hangus jika tak digunakan. Pemerintah akan menggandeng 4 Bank BUMN dalam menjalankan program ini.
Bantuan sosial yang dulu disebut subsidi pangan atau beras sejahtera (rastra) ini pada 2017 ditargetkan akan menjangkau 1,4 juta keluarga penerima manfaat dalam bentuk bantuan pangan di 44 kota pada seluruh Indonesia. Pemerintah pun akan bekerjasama dengan sejumlah toko kelontong untuk melayani pembeli dengan menggunakan kartu nontunai.
Dengan asumsi rasio 1 warung melayani 150 kelompok penerima manfaat, nantinya akan terdapat sebesar 10.753 unit warung yang disebut sebagai e-warong. Hanya saja, program lama dengan bantuan tunai tetap berlaku pada daerah lainnya yang belum menjadi daerah percobaan program.
Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Djarot Kusumayakti sebelumnya menyatakan, khususnya untuk beras, dibutuhkan sekira 11 ribu ton per bulan pada program ini. Bulog pun siap menyuplai kebutuhan beras pada berbagai daerah untuk mendukung program ini.
Tak hanya beras, stok gula pun juga akan disediakan untuk mendukung program bantuan sosial non tunai ini. Dengan begitu, masyarakat kecil dapat menikmati program ini dengan bahan pangan berkualitas dan harga terjangkau.
"(Gula) 2 kg berarti, 2,2 juta kg per bulan. Ini tahap pertama, diperluas dan tambah lagi. Kalau lancar semakin akan dipercepat, agar masyarakat milih pangan pokoknya. Sekaligus juga hidupi ekonomi kerakyatan juga," tutur Djarot.
SUMBER: OKEZONE