METROPOLITAN - Budaya gotong-royong yang hampir punah di era modern ini rupanya masih terus digiatkan warga Desa Dukuh, Kecamatan Cibungbulang.
Saat pembangunan, puluhan warga bahu-membahu membangun jalan penghubung dua desa di Kampung Cimangir Tengah RW 05, sepanjang 650 meter.
Sekretaris Desa Dukuh Edi Yusuf mengatakan, peningkatan infrastruktur desa merupakan tujuan yang ingin dicapai Pemerintah Desa (Pemdes) Dukuh. Setiap ada program pembangunan di wilayah, pemdes selalu melibatkan warga termasuk pembangunan jalan desa di Kampung Cimangir Tengah RW 05.
Jalan Cimangir merupakan akses penghubung Desa Dukuh dengan Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang. “Tak hanya jalan lingkungan yang mulus, adanya kerja bakti kekompakan warga semakin meningkat,” ujar Edi.
Menurutnya, warga tak hanya kompak membangun jalan. Di 2016, pemdes bersama masyarakat mengerjakan Tembok Penahan Tebingan (TPT) di RW 01, pembangunan jembatan penghubung dua desa di Kampung Cimangir RW 05 dan pembangunan kantor desa.
“Kami harap dengan peningkatan infrastruktur desa perekonomian masyarakat Dukuh jadi meningkat,” katanya.
Edi berharap budaya gotong-royong tetap dijunjung tinggi. Sebab dengan gotong-royong, persoalan yang menyangkut kepentingan warga akan dapat diselesaikan bersama-sama.
Ia pun meminta kegiatan ini dilakukan tanpa rasa terpaksa. Sebab, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan agar kondisi lingkungan tetap terjaga dan nyaman. “Semoga kekompakan warga Dukuh bisa terus berkelanjutan untuk kegiatan yang lain,” pungkasnya.
(ads/c/yok/run)