METROPOLITAN – Budaya gotong-royong yang hampir punah di era modern ini ternyata masih dilakukan warga Desa Batutulis, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Saat pembangunan Jalan Lingkar Batutulis, puluhan warga bahu-membahu mengerjakan betonisasi jalan sepanjang dua kilometer.
Sekretaris Desa (Sekdes) Desa Batutulis Sanwasi mengatakan, peningkatan infrastruktur desa merupakan tujuan yang ingin dicapai Pemerintah Desa (Pemdes) Batutulis. Setiap adanya program pembangunan di wilayah, pemdes selalu melibatkan warga, termasuk betonisasi Jalan Lingkar Batutulis sepanjang dua kilometer. “Tadinya jalannya tanah. Setelah dibeton, akses warga yang akan membawa hasil tani jadi terbantu,” ujarnya.
Sanwasi menjelaskan, Jalan Lingkar Batutulis yang merupakan akses utama warga memang rusak parah. Saat membangun jalan, budaya gotong-royong selalu diutamakan lantaran harus tetap dijaga dan dipertahankan. “Dengan mengikutsertakan masyarakat, maka akan timbul rasa saling menjaga,” katanya.
Untuk mendukung kemajuan suatu wilayah, tentu diperlukan infrastruktur yang memadai. Pada 2016, pemdes juga membangun jalan desa di Kampung Panyaungan, RW 05, Jalan Lingkar Kampung Babakansipetir Sibokor, pembuatan lapangan sepak bola di Kampung Nanggewer RW 01, jalan lingkungan (jaling) sepanjang tiga kilo dan renovasi kantor desa. “Budaya gotong-royong itu kan memang budaya nenek moyang kita. Makanya sudah sepatutnya melestarikan budaya itu,” pungkasnya.
(ads/c/yok/py)