Di sini, tim pemenangan Ahok-Djarot ingin menonjolkan sisi halus tanpa ada kesan terburu-buru dari Djarot sekaligus mengurangi stigma negatif yang selama ini sudah melekat di diri Ahok.
"Djarot terlihat aktif blusukan dan diliput secara luas oleh media, sementara Ahok lebih memilih kampanye yg silent dan tidak diliput media karena bisa jadi pertimbangan untuk mengurangi sisi negatif dari Ahok dalam pemberitaan," kata Aditya.
Tim pemenangan Basuki-Djarot, kata Aditya, sangat sadar banyak ucapan-ucapan dari Ahok yang terkadang kontroversi dan berpotensi membuat suaranya menurun di putaran dua ini. Maka dari itu guna menghindari kemungkinan penurunan suara tersebut aktivitas Ahok dikurangi dan mendorong Djarot untuk lebih superior.
sumber: cnn.com