Minggu, 21 Desember 2025

Diserang Hama Wereng, Harga Gabah Anjlok

- Sabtu, 18 Maret 2017 | 07:57 WIB

METROPOLITAN - Menurunnya kua­litas hasil panen padi di Kota Sukabumi semakin meluas. Setelah petani di Kam­pung Koleberes, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong mengeluhkan harga gabahnya anjlok, kini petani di Kampung Sukamanah, RT 03/07, Kelura­han Babakan, Kecamatan Cibeureum mengeluhkan lahan pertaniannya diserang hama tumbru atau hama wereng hijau.

Salah seorang petani, Oim Abdurrohim (65) menyebutkan, 0,5 hektare sawah hasil penennya gagal total. Sedangkan delapan hektare sawah milik rekannya ikut terancam gagal. “Hamparan batang dan daun padinya saat ini terus mengu­ning akibat serangan virus tungro yang disebarkan wereng hijau itu,” kata Oim, baru-baru ini.

Oim mengaku kegagalan hasil taninya itu yang kedua kalinya secara berturut-turut. Karena itu ia melaporkan kepada lurah Babakan agar bisa ditanggulangi. “Dua kali panen rugi terus karena diserang hama,” keluhnya.

Saat gagal panen yang pertama, padi­nya diketahui diserang hama wereng pada usia sembilan hari. Lantaran sulit diobati, ia langsung menggantinya dengan benih padi yang baru. “Bertani yang ke­dua di usia 50 hari baru ketahuan padinya diserang hama wereng lagi. Ya, makanya saya lapor ke pak lurah,” imbuhnya.

Lurah Babakan, Kecamatan Cibeureum, Sayudi pun membenarkan bahwa warganya yang bertani padi mengalami kerugian akibat diserang hama wereng. Sebagai upaya, Sayudi langsung melaporkannya kepada Dinas Pertanian Kota Sukabumi. “Alhamdulillah, upaya kami langsung di­respons Kepala Koordinator Dinas Ketaha­nan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Kardina Karsudi dengan langsung memantau ke lokasi,” akunya.

Ia menyebutkan, dari hasil pengecekan ke lokasi itu, rencananya dinas pertanian akan memberi bantuan berupa obat-obatan kepada petani. Sementara itu, Kardina Rusdi juga membenarkan adanya serangan hama wereng hijau tersebut. “Kami sarankan untuk dimusnahkan ka­rena khawatir akan terus menyebar ke sawah lain,” sarannya.

Menurutnya, selain radikalisasi atau pemusnahan tanaman padi yang kini sudah terserang, DKP3 juga akan mela­kukan upaya penyemprotan dengan menggunakan insektisida di area yang belum terserang hama.

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Provinsi Jawa Barat Dadun Ardi Pohan menyarankan tentang cara pencegahan penyebaran wabah ter­sebut. Cara tanamnya dicabut lalu sum­ber penyakitnya dibenamkan ke tanah.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X