METROPOLITAN – Setiap orang tua pasti ingin memenuhi kebutuhan anak dengan berbagai jenis makanan. Tapi perlu diingat, memasuki masa remaja, kebutuhan gizi setiap anak laki-laki dan perempuan sangat berbeda.
Dr Marudut, MPS dari Bidang Penelitian dan Pengembangan Gizi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) mengatakan bahwa kebutuhan gizi anak laki-laki dan perempuan menjelang remaja berbeda karena terkait usia dan ukuran tubuh. ”Semua sesuai usia dan ukuran tubuh anak. Kalau umur sekian maka kebutuhannya sekian. Hal tersebut ada di tabel angka kecukupan gizi (AKG),” ujarnya.
Ia menjelaskan, anak laki-laki memiliki kebutuhan gizi yang lebih besar dibanding anak perempuan. Karena anak laki-laki memiliki postur tubuh yang lebih besar dan metabolisme lebih tinggi. ”Anak laki-laki juga lebih aktif bergerak. Sehingga kebutuhan protein menjadi lebih banyak,” terangnya.
Marudut memberi contoh, kebutuhan gizi anak perempuan pada masa pertumbuhan rata-rata 2.125 kkal. Sementara anak laki-laki membutuhkan gizi 2.475 kkal. Menurut Pedoman Gizi Seimbang 2014, pada anak-anak usia enam hingga sembilan tahun sudah mulai memasuki masa pertumbuhan cepat pra-pubertas. Karena itu kebutuhan terhadap zat gizi mulai meningkat secara bermakna.
Sedangkan usia 10 hingga 19 tahun merupakan peralihan dari anak-anak menjadi remaja muda sampai dewasa. Untuk itu, kebutuhan gizi di kelompok ini perlu memperhatikan kebiasaan anak dan perhatian pada penampilan fisik. Pemenuhan gizi seimbang juga merupakan hal penting sebagai persiapan kehamilan saat anak-anak perempuan ini sudah menjadi perempuan dewasa.
(vit/mam/dit)