Senin, 22 Desember 2025

Wika Kembangkan Kawasan Industri Sambil Menggandeng Cina

- Senin, 20 Maret 2017 | 23:00 WIB

METROPOLITAN – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA berencana mengembangkan kawasan industri di 4 wilayah tahun ini, yaitu Sulawesi Selatan, Banten, Sulawesi Utara, dan Jawa Timur.

Investasi yang disiapkan untuk pengembangan kawasan industri di keempat wilayah tersebut adalah 30 persen dari belanja modal atau capex Rp 2 triliun.

Pengembangan yang dalam waktu dekat akan dilakukan oleh anak usaha WIKA, PT WIKA Realty, adalah di Makassar, Sulawesi Utara, dengan lahan seluas 80 hektar.

"Di Makassar, kami bangun prasarana dulu. Kami sudah ada beberapa perusahaan industri yang mau masuk ke sana," ujar Direktur Operasional WIKA Destiawan Soewardjono kepada wartawan, Jumat (17/3/2017) petang.

Destiawan mengatakan, setidaknya ada 4-5 perusahaan yang siap membangun pabrik di sana.

Kebanyakan dari perusahaan ini adalah merupakan perusahaan asing. Namun begitu Destiawan enggan memerinci nama perusahaan tersebut.

Rancangan untuk kawasan industri ini sudah disiapkan termasuk akses atau koneksi dengan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar.

Saat ini, WIKA tengah melakukan negosiasi dengan PT Pelayaran Indonesia IV (Pelindo IV) terkait akses kawasan industri ke pelabuhan tersebut yang jaraknya hanya kira-kira 5 kilometer.

Pengembangan kawasan industri ini akan dikerjasamakan dengan China Construction Thirteenth Bureau Co Ltd (CCCC) melalui skema joint venture (JV).

"JV dengan China kami bareng-bareng-lah. Kami minta dia terlibat marketing sehingga perusahaan China masuk ke sana," kata Destiawan.

Sementara itu, untuk kawasan industri lainnya, yakni Banten, akan menggunakan lahan seluas 200 hektar.

Ini masih diproses rencana pengembangannya. Begitu pula kawasan industri di Jawa Timur bagian utara yang berdiri di lahan seluas 200-300 hektar.

Menurut Destiawan, berdasarkan potensi, bagian utara Jawa Timur masih banyak lahan yang kosong dan berbatasan langsung dengan pantai.

"Di Jawa Timur, kawasan industri (yang ada sekarang) kan banyak yang lokasinya ke dalam, kami cari pinggir pantai supaya aksesnya bagus," sebut Destiawan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X