Minggu, 21 Desember 2025

Aksi Sweeping Berujung Bentrok

- Kamis, 23 Maret 2017 | 11:00 WIB

METROPOLITAN- Konflik antara sopir angkot dan ojek online di Kota Bogor sudah terjadi sejak Senin (20/3) lalu. Sopir angkot yang menolak keberadaan angkutan online di Bogor melakukan mogok operasi. Akibatnya, banyak warga yang kesusahan ketika akan melakukan aktivitasnya karena tidak ada angkot atau angkutan online yang beroperasi.

Aksi mogok operasi yang awalnya berjalan damai pada Senin (20/3/2017) itu berujung ricuh. Sopir angkot yang awalnya hanya melakukan sweeping sesama angkot agar ikut mogok dan menurunkan penumpangnya, kemudian melakukan sweeping terhadap angkutan online.

-
Ojek online yang melintas di Kota Bogor diberhentikan paksa. Atribut mereka dilucuti dan meminta untuk tidak beroperasi. Aksi ini meluas, hal yang sama juga dilakukan para sopir angkot di kawasan Cileungsi Kabupaten Bogor.

Aksi sweeping sopir angkot ini langsung menuai protes para ojek online. Ratusan ojek online yang biasa beroperasi di Kota dan Kabupaten Bogor bersatu untuk menunjukkan solidaritas sesama ojek online. Aksi balasan pun dilakukan. Dua unit angkot trayek 32 jurusan Cibinong-Ciomas (Pagelaran) dirusak di Jalan Raya Yasmin.

Senin (20/3) malam, suasana Jalan Raya yasmin cukup mencekam. Ratusan ojek online sambil membawa kayu berkumpul dan menunggu angkot trayek 32 melintas. Kondisi di Jalan Raya Yasmin, kemudian kembali kondusif setelah pihak kepolisian datang dan membubarkan kerumunan ojek online. Aksi mogok para sopir angkot kemudian berlanjut pada Selasa (21/3).

-

Aksi yang sehari sebelumnya hanya dilakukan oleh angkot trayek 32, kemudian meluas. Nyaris seluruh angkot di Kota dan Kabupaten melakukan mogok operasi. Akibatnya, banyak calon penumpang yang kesusahan karena tidak ada angkot yang bisa ditumpangi. Pihak kepolisian, TNI dan Pemkot Bogor kemudian menyediakan truk dan bus untuk mengangkut penumpang yang terlantar.

Rabu (23/3/) pagi, sebenarnya angkot di Kota dan Kabupaten Bogor sudah kembali beroperasi. Namun, insiden antara ojek online dan sopir angkot kembali terjadi.

-

Seorang ojek online mendapat perlakuan kasar oleh sopir angkot saat beroperasi di sekitar Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor. Kejadian ini, kembali memicu konflik. Ratusan ojek online langsung berdatangan ke Dramaga untuk menemui rekannya yang mengalami penganiayaan. "Kita sudah temui rekan yang dianiaya. Dia dikelepak (dipukul pelan) kepalanya sama sopir angkot, saya sudah ketemu korbannya," kata Johan, seorang ojek online yang ditemui di terminal Laladon, Kabupaten Bogor, Rabu (22/3).

Massa ojek online yang datang dari berbagai daerah yang menurut Johan berjumlah sekitar 500 orang itu kemudian berkonvoi menuju Balaikota Bogor untuk melakukan aksi damai.

"Kita mau tagih janji Wali Kota Bogor yang janjikan kita keamanan. Dia bilang kita masih boleh beroperasi, katanya keamanan kita dijamin. Makanya kita mau kesana," kata Johan.

Namun, ketika massa ojek online yang dalam pengawalan polisi itu melintas di depan terminal angkot Laladon, tiba-tiba saling terlibat provokasi. Entah siapa yang memulai, kedua kubu langsung saling serang, saling perang batu. Dalam kejadian itu, sedikitnya ada 6 (enam) angkot yang dirusak.

-

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X