Minggu, 21 Desember 2025

Dedi Mulyadi Bangga Jadi Warga Nahdhiyyin

- Sabtu, 8 April 2017 | 00:00 WIB

METROPOLITAN - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi didaulat menjadi salah satu pembicara dalam forum Seminar Nasional Sarung Nusantara yang diselenggarakan oleh Lembaga Takmir Masjid (LTM) Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) bertempat di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta. Bersama dengan dua pembicara lain yakni Kiai Agus Sunyoto dan Prof Imam Suprayogo, Dedi Mulyadi merasa bangga menjadi bagian dari warga Nahdhiyyin. Menurutnya, hanya organsasi NU lah yang memberinya kesempatan untuk mempelajari Islam secara keseluruhan tanpa harus kehilangan identitas dirinya sebagai orang Sunda. “Enaknya di NU itu, saya bisa belajar Islam secara menyeluruh tanpa harus meninggalkan identitas saya sebagai orang Sunda. Jadi, saya memilih surganya NU, ringan, tidak berat,” ungkap Dedi Mulyadi berseloroh. Dedi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi di lingkungan PCNU Purwakarta, juga menerapkan kebijakan untuk memakai kain sarung bagi para pejabat dan pelajar pada setiap hari Jumat di lingkungan Kabupaten Purwakarta. Ia menghubungkan sarung dengan kosmologi kesundaan yang bercerita tentang kisah “Lutung Kasarung”. Berdasarkan kisah tersebut menurutnya, Lutung Kasarung merupakan pewaris tahta kerajaan yang mengalami cobaan berupa pengasingan di hutan belantara, sebelum akhirnya diangkat menjadi pemimpin. “Kemudian dari sini lahirlah akhlak, sebagaimana tadi Pak Kiai menyampaikan, tercipta karakter yang kuat,” katanya menambahkan. Dedi pun sempat membagi “sarung” menjadi dua suku kata. Menurut dia, “sa” merupakan lambang keinginan manusia dengan segala unsur penciptaannya yang terdiri dari tanah, air, udara dan matahari. Unsur material inilah yang menurut dia harus dikurung. Hal ini tercermin dari suku kata yang kedua yakni “rung”. Jika seluruh unsur material ini mampu dikurung, maka unsur hakikat kemanusiaan  dalam diri manusia yakni ruh akan semakin menguat. “Segala ketamakan manusia yang tercermin dari keempat unsur tersebut harus dikurung,” pungkas Dedi. Usai menyampaikan paparan terkait filosopi sarung, Kiai Abdul Manan selaku perwakilan Pengurus Besar Nahdhatul Ulama terlihat menyematkan kain sarung berwarna hijau di leher Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai simbol perintah untuk menjaga nilai-nilai ke-NU-an di Jawa Barat. Sumber :pojoksatu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X