METROPOLITAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi menggelar apel kesiapsiagaan dan simulasi penanggulangan bencana tanah longsor, belum lama ini. Sebelumnya, bencana longsor menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi dan mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat. Kerugian tersebut tak hanya berupa rusaknya harta benda semata. Dampak atau akibat lebih jauh adalah jatuhnya korban jiwa yang tak dapat dinilai dengan apa pun.
Karena itu, Pemkab Sukabumi mengimbau kepada perangkat di wilayah agar memberi perhatian lebih kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Hal itu dilakukan agar masyarakat mendapatkan pengetahuan dan keterampilan penanggulangan bencana. Sehingga, mereka dapat melakukan tindakan-tindakan darurat yang diperlukan jika terjadi bencana tersebut.
“Kampung Siaga Bencana (KSB) saat ini telah tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah total 485 lokasi. Di samping dibentuk menggunakan dana pusat yakni Kementerian Sosial, pemerintah daerah seharusnya juga berupaya mendorong untuk membentuk hal serupa dengan menggunakan dana yang bersumber dari APBD setempat,” ujar Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Harry Hikmat pada Apel Kesiapsiagaan dan Simulasi Penanggulangan Bencana Tanah Longsor di Lapangan Gede Pangrango, Sabtu (8/4) lalu.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri dalam sambutannya mengatakan, berkat komunikasi yang baik antara Dinas Sosial Sukabumi, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Sosial RI, penyelenggaraan kegiatan pembentukan KSB dapat dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi.
(hp/ram/run)