Senin, 22 Desember 2025

Wisata Indonesia Melalui Kompetisi Surfing Internasional Krui Pro 2017

- Senin, 17 April 2017 | 18:00 WIB

METROPOLITAN- Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang menjadi surganya bagi para peselancar dunia. Dua diantaranya yakni Bali dan gelombang Bono di Sungai Kampau, Riau.

Satu lagi keganasan ombak laut di Indonesia yang siap dijajal dan bakal menjadi tantangan para peselancar dunia. Kabupaten Pesisir Barat di Lampung tempatnya, yang memiliki garis pantai terpanjang sepanjang 210 km dan banyak titik area surfing.

Terdapat 21 spot surfing, di antaranya Ujung Bopur, Karang Nyimbor, Way Jambu, Pantai Mandiri, Labuhun Jukung, dan Pantai Tanjung Setia, yang harus dihadapi bagi parapeselancar lewat kejuaraan Surfing International Krui Pro 2017.

“Ombak di Pantai Tanjung Setia disebut-sebut sebagai salah satu ombak terbaik di dunia oleh peselancar dari seluruh dunia. Ombaknya sejajar dengan yang ada di Hawaii atau ombak-ombak kelas dunia,” kata Bupati Bupati Pesisir Barat, Agus Istiqlal, pada pembukaan kejuaraan Surfing Internasional Krui Pro 2017 di Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung.

Lokasi-lokasi menyelam di Pantai Tanjung Setia juga dinilai legendaris di kalangan penggila selam. “Lokasi-lokasi tersebut menjadi salah satu tempat yang dikunjungi ribuan turis setiap tahunnya,” tambah Agus.

Kementerian Pariwisata memandang penting sebuah event digelar di Kabupaten Pesisir Barat sebagai alternatif surga berselancar dan mengenalkan keindahan sekitarnya. Hal ini seperti diungkapkan Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, Ratna Suranti.

“Ini menjadi momentum bersejarah bagi Kabupaten Pesisir Barat Lampung dengan digelarnya kompetisi Surfing Internasional Krui Pro 2017 (QS)1000,” jelas Ratna pada kesempatan sama.

Dikatakan momen bersejarah, tambah dia, karena kompetisi ini menjadi kompetisi pertama yang bertaraf internasional diselenggarakan oleh World Surf League (WSL) yang diadakan di Krui, Pesisir Barat, Lampung. Seremoni pemukulan gong menjadi tanda dimulainya Surfing Internasional Krui Pro 2017 di Pantai Tanjung Setia, Lampung.

Selain mengenalkan spot baru kepada peselancar dunia yang telah menjadikan Bali sebagai second home, Kemenpar juga memanfaatkan kejuaraan ini untuk mengembangkan konsep 3A, yakni Akses, Atraksi, dan Amenitas. Pasalnya, papar Ratna, jika respons kejuaraan selancar ini bagus, secara otomatis pebisnis akan mengembangkan destinasi Lampung Selatan.

“Nah, rumus 3A; Atraksi, Akses, dan Amenitas akan menentukan untuk mengembangkan destinasi di sana. Atraksi yang istimewa bisa men-drive Akses dan Amenitas di sana,” paparnya.

Diharapkan kejuraaan ini akan mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pesisir Barat. Seperti dijelaskan Agus, tercatat selama 2016 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Kabupaten Pesisir Barat sebanyak 16.400 wisman. Jumlah ini meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya (2015) sebanyaj 8.866 wisman.

“Jumlah terbanyak adalah wisman dari Australia, sebanyak 5.524 turis, yang diikuti Spanyol, Prancis, Jepang, Korea, dan beberapa negara lainnya. Dan, tahun ini diharapkan naik dua kali lipat turis datang ke wilayah kami,” harapnya.

Kompetisi Surfing Internasional Krui Pro 2017 sendiri digelar mulai 15 hingga 20 April, diikuti oleh surfer-surfer andal Indonesia dan berbagai negara seperti Australia, Jepang, Selandia Baru, Brazil, Filipina, Hawaii, dan lainnya.

Menpar Arief Yahya selalu mengapreaiasi semua kegiatan sport tourism yang berskala international. Menurut survei, 60% dari wisatawan sport tourism, akan menjadi repeaters. Mereka akan datang lagi ke Indonesia, untuk berwisata.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X