Senin, 22 Desember 2025

Apresiasi Program “Indonesia Incorporated”

- Rabu, 19 April 2017 | 18:00 WIB

METROPOLITAN- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memberikan apresiasi dan mengaku puas dengan rencana kerja dan implementasi program “Indonesia Incorporated” Angkasa Pura II.

Arief bahkan mengekspresikannya dengan memberikan dua jempol serta predikat “Lulus dengan cum laude!” kepada  Dirut Angkasa Pura II  Muhammad Awaluddin di Kantor AP II,  saat memaparkan program kerjanya tersebut Kompleks Bandara Soekarno Hatta.

“Presentasinya bagus! Dari corporate level, bisnis level strategi, sampai dengan fungsional level, sempurna. Dari sisi operasional, strategi marketing dan implementasinya excellent,” puji Menpar Arief Yahya kepada Dirut Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, di depan pulihan wartawan di Tangerang.

Dari rencana beaar AP II itu, Menpar Arief Yahya berharap akan ada perubahan yang signifikan dari pergerakan wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini.

“Kita akan meng-attract 100 juta penumpang tahun ini. 80% domestik dan kita harapkan sekitar 20%-nya itu wisman, karena target kita untuk Wisman butuh 4 juta seats untuk tahun ini. Sehingga total menjadi 15 juta wisman,” ujar Arief.

Menpar menggambarkan, umumnya usaha penerbangan dengan membuka rute baru itu mengalami proses sulit. Berdarah-darah dulu. Karena itu ada masa inkubasi, tidak langsung memperoleh 100% load factor. Karena itu Arief Yahya setuju dengan pola insentif yang digagas AP II kepada airlines yang mau membuka jalur baru itu.

“Kita gotong royong! AP II sebagai airport operator memberikan keringanan landing fee, dan membantu promosi free melalui semua media ruang dan luar ruang di bandara. Kemenpar juga akan membantu joint promotion untuk mendapatkan load factor yang makin banyak. Airlines juga terbang dari Originasi baru dan atau Destinasi baru,” kata Arief Yahya.

Dia setuju dengan Awaluddin, bahwa supplay meng-create demand! Ketika airport dan Kemenpar mendorong slot baru, destinasi baru, maka pasar akan mengikuti. Karena itu mengawali program itu harus gotong royong.

“Ketika load-nya tidak sampai 100%, jangan semua biaya itu dibebankan kepada Airlines. Tetapi pihak airport dan Kemenpar yang mengurusi program itu juga harus ikut sama-sama gotong royong memberikan insentif kepada Airlines yang membuka rute-rute baru,” ujar pria asal Banyuwangi ini.

Sejalan dengan keinginan Menpar Arief yahya, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaludin akan memberikan kemudahan dan insentif kepada maskapai yang membuka rute baru dan melakukan RON atau parkir inap pesawat tidak lagi di Bandara Soekarno Hatta. Melainkan diarahkan ke kota lain di bawah AP II.

“Masa sih, pada saat sore hari sekitar pukul lima sore mereka sudah RON. Bagaimana caranya saya bisa masukan traffic pessenger baru? Kita akan berikan insentif kepada maskapai yang melakukan RON tidak di bandara Soetta dan Halim Perdanakusumah,” tutur Awaluddin.

Menurut Awal,  saat ini rata-rata 149 maskapai yang saat ini melakukan RON di bandara Soetta, solusi yang ditawarkan Awaludiin, RON dilakukan di 12 bandara di Indonesia yang di kelola AP II. Dengan begitu akan mendorong terbentuknya trafic baru.

“Solusinya, pertama pihak maskapai pasti butuh cost untuk memasarkan traffic passenger, dan mereka juga butuh biaya operasi untuk melakukan landing fee, parking fee, aviobridge fee yang berbayar ke Angkasa Pura II. Untuk itu kita mempunyai program, jika itu terlaksana biaya extend operasioal bandara kita gratiskan. Misal bandara umumnya sampai jam 21.00, apabila ada pesawat datang dari jam tersebut, biaya operasionalnya kami yang tanggung. Dan program tersebut kami sudah menyurati ke pihak maskapai,” ungkap Awaluddin.

Perlu diketahui, kapasitas kursi international flights di bawah naungan AP II sebesar 19,5 juta pada tahun 2016. Ternyata hanya efektif mendatangkan 9 juta wisman, dimana wisman tersebut datang melalui transportasi udara atau 75% dari total wisman sebesar 12 juta pada 2016.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X