METROPOLITAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melakukan pemetaan titik bencana puting beliung, kemarin. Pemetaan dilakukan karena titik terjangan puting beliung bergeser. Puting beliung kini telah mengancam sejumlah kecamatan yang sebelumnya dinyatakan kawasan daerah hijau atau aman.
Terjangan angin besar sebelumnya memorak-porandakan puluhan rumah warga yang tersebar di sembilan desa di Kecamatan Sukabumi, Cisaat dan Ciambar. Satria Oki (12) tewas akibat pohon Mahoni yang berada tak jauh dari rumah kakeknya, Munir (70), warga Kampung Palasari, RT 19/10, Desa Sudajayagirang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi.
Satria tewas mengenaskan setelah pohon besar roboh menimpa rumah semipermanen. Korban tengah terlelap tidur saat tertimpa pohon besar. Kendati warga dibantu personel tentara, polisi dan relawan BPBD berhasil menyingkirkan pohon besar, Satria tidak selamat.
Korban tewas mengenaskan di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berada di sekitar lokasi kawasan resapan sumber air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Sukabumi. “Kami masih terus mempelajari pergeseran titik lokasi terjangan angin besar. Puting beliung kini telah mengancam sejumlah kecamatan yang sebelumnya dinyatakan aman angin besar. Bahkan kali ini tak hanya merusak 55 unit rumah, tetapi menewaskan seorang warga,” kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo. Usman mengatakan, pergeseran titik lokasi terjangan angin besar perlu diwaspadai seluruh warga. Terutama di beberapa daerah aman yang masih memiliki pohon besar. Potensi angin kencang masih
diperkirakan terjadi seiring cuaca semakin ekstrem. “Potensi angin besar masih sangat rentan terjadi. Perlu ada kesiapsiagaan seluruh warga. Kami imbau warga meninggalkan rumah dan menyelamatkan diri jika angin besar menyergap rumah,” katanya.
BPBD Kabupaten Sukabumi telah mendata rumah warga yang rusak berat, sedang dan ringan yang tersebar di tiga kecamatan. Di Kecamatan Cisaat, rumah rusak berat sebanyak 23 unit. Di Ciambar lima unit, sedangkan di Kecamatan Sukabumi diperkirakan mencapai 27 unit. “Sebagian rumah warga tidak hanya rusak dan roboh akibat terjangan angin besar. Rumah warga juga rusak akibat terjangan angin yang menyebabkan pohon dekat pemukiman warga roboh dan menimpa rumah-rumah warga,” katanya.
SIAGAKAN 75 RELAWAN REAKSI CEPAT
Usman mengatakan, BPBD telah menyiagakan 75 personel relawan reaksi cepat. Para relawan yang tersebar di setiap kecamatan telah memiliki pelatihan. Mereka diharapkan segera berkoordinasi dengan dinas dan lembaga terkait untuk segera membantu proses evakuasi. “Kami telah menempatkan relawan jika sewaktu-waktu bencana terjadi. Mereka telah memiliki keahlian proses evakuasi menyelamatkan warga,” katanya.
Komandan Rayon Militer (Danramil) Sukabumi P Supriyanto telah memerintahkan seluruh warga untuk mengungsi. Perintah ini terutama bagi warga yang rumahnya rusak berat. “Karena dikhawatirkan mengancam keselamatan penghuninya, kami memerintahkan seluruh Babinsa membantu proses pengungsi. Mereka diperintahkan meninggalkan rumah dan mengungsi di tempat aman,” imbaunya.
Camat Ciambar Wawan Gondawan mengatakan, angin besar tak hanya menyebabkan rumah warga rusak berat. Sebagian bangunan rumah juga kini rata dengan dan mengancam keselamatan para penghuninya. Bencana angin besar tak hanya merusak rumah warga di Kampung Ciaripin, RT 01/09, Desa Ciambar. Angin juga memorak-porandakan dua rumah warga di Kampung Ciburial, RT 02/03, Desa Ginajar. “Begitu pula ada dua rumah warga Kampung Cibalok, RT 01/03, mengalami rusak berat. Selain itu, masih ada rumah di Kampung Cikatomas yang rusak. Tim dari kecamatan masih terus melakukan pendataan. Sehingga, tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah,” katanya.
(ahm/pr/ram/run)