METROPOLITAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi menggiatkan gerakan tanam jagung dan kedelai. Dua komoditas tersebut merupakan salah satu prioritas pangan selain padi. ”Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas yang memiliki posisi penting dan strategis dalam perekonomian nasional,’’ kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami kepada wartawan, belum lama ini.
Hal ini, kata Marwan, dikarenakan fungsinya yang multiguna. Di antaranya sebagai sumber pangan dan bahan baku industri pakan untuk hewan ternak. Karena itu, pemerintah menetapkan jagung sebagai komoditas prioritas selain padi dan kedelai.
Saat ini, pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan jagung yang berasal dari pasokan dalam negeri, di mana kran impor untuk komoditas jagung belum dibuka pemerintah. Kebijakan tersebut membuka peluang bagi petani jagung untuk berkembang. ”Peluang ini diambil pemkab dengan menggiatkan gerakan tanam jagung dan kedelai,” kata Marwan.
Pencanangan gerakan ini telah dillakukan pada akhir Mei 2017 di Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas. Marwan mengatakan, pengembangan tanaman jagung di Sukabumi cukup potensial. Hal ini karena cukup luasnya lahan pertanian milik masyarakat perkebunan, kehutanan maupun lahan adat.
Bahkan, kata Marwan, pemkab juga memotivasi para petani menanam jagung dan kedelai dengan memanfaatkan lahan-lahan kering dan lahan marginal yang masih kosong tersebar di seluruh wilayah Sukabumi. Upaya ini sejalan dengan program pemerintah dalam upaya peningkatan ketahanan pangan.
Namun untuk menarik petani menanam jagung, terang Marwan, pemerintah harus meresponsnya dengan memperhatikan nilai jual komoditas tersebut dan memfasilitasi ketersediaan benih yang mencukupi.
Gerakan tanam jagung di Sukabumi ini, ungkap Marwan, diharapkan dapat meningkatkan produksi serta produktivitas untuk mendukung penyediaan bahan baku industri pakan ternak dan pengembangan peternakan ayam di Sukabumi. Sementara kedelai diharapkan mampu memenuhi kebutuhan bahan baku untuk pembuatan tahu dan tempe.
Langkah penanaman palawija ini juga dinilai dapat mengurangi serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Pasalnya, selepas panen padi maka area pertanian bisa ditanami dengan jenis tanaman lain seperti jagung dan padi.
(rig/reo/ram/run)