Senin, 22 Desember 2025

Pemkab Giatkan Gerakan Tanam Jagung Dan Kedelai

- Sabtu, 3 Juni 2017 | 08:28 WIB

METROPOLITAN – Pemerintah Ka­bupaten (Pemkab) Sukabumi meng­giatkan gerakan tanam jagung dan kedelai. Dua komoditas tersebut merupakan salah satu prioritas pangan selain padi. ”Tanaman jagung meru­pakan salah satu komoditas yang memiliki posisi penting dan strategis dalam perekonomian nasional,’’ kata Bupati Sukabumi Marwan Hamami kepada wartawan, belum lama ini.

Hal ini, kata Marwan, dikarenakan fungsinya yang multiguna. Di antara­nya sebagai sumber pangan dan ba­han baku industri pakan untuk hewan ternak. Karena itu, pemerintah mene­tapkan jagung sebagai komoditas prioritas selain padi dan kedelai.

Saat ini, pemerintah berupaya me­menuhi kebutuhan jagung yang be­rasal dari pasokan dalam negeri, di mana kran impor untuk komoditas jagung belum dibuka pemerintah. Kebijakan tersebut membuka peluang bagi petani jagung untuk berkembang. ”Peluang ini diambil pemkab dengan menggiatkan gerakan tanam jagung dan kedelai,” kata Marwan.

Pencanangan gerakan ini telah dil­lakukan pada akhir Mei 2017 di Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas. Marwan mengatakan, pengembangan tanaman jagung di Sukabumi cukup potensial. Hal ini karena cukup luasnya lahan pertanian milik masyarakat perkebu­nan, kehutanan maupun lahan adat.

Bahkan, kata Marwan, pemkab juga memotivasi para petani menanam jagung dan kedelai dengan meman­faatkan lahan-lahan kering dan lahan marginal yang masih kosong tersebar di seluruh wilayah Sukabumi. Upaya ini sejalan dengan program pemerin­tah dalam upaya peningkatan keta­hanan pangan.

Namun untuk menarik petani men­anam jagung, terang Marwan, pe­merintah harus meresponsnya dengan memperhatikan nilai jual komoditas tersebut dan memfasilitasi keterse­diaan benih yang mencukupi.

Gerakan tanam jagung di Sukabumi ini, ungkap Marwan, diharapkan dapat meningkatkan produksi serta produk­tivitas untuk mendukung penyediaan bahan baku industri pakan ternak dan pengembangan peternakan ayam di Sukabumi. Sementara kedelai diha­rapkan mampu memenuhi kebutuhan bahan baku untuk pembuatan tahu dan tempe.

Langkah penanaman palawija ini juga dinilai dapat mengurangi se­rangan Organisme Pengganggu Ta­naman (OPT). Pasalnya, selepas panen padi maka area pertanian bisa ditana­mi dengan jenis tanaman lain seper­ti jagung dan padi.

(rig/reo/ram/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X