Bulan puasa menjadi bulan yang penuh berkah bagi Lina Lisnawati, warga Kampung Kaum, RT 02/05, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Mendekati Idul Fitri, usaha kue nastar yang digelutinya selama 20 tahun dibanjiri pemesan. Alhasil, dalam sebulan dia bisa mengais untung hingga Rp15 juta. LINA menggeluti usaha kue nastar sejak menjadi single parent. Berbekal buku resep, dia akhirnya memutuskan belajar kue di rumah. Tak disangka, kue yang dibuatnya banyak digemari masyarakat. Melihat peluang itu, akhirnya dia mencoba memasarkannya ke luar. ”Tadinya hanya buat camilan di rumah, tapi karena banyak yang suka akhirnya dijual,” ujarnya. Menurut Lina, order kue nastar di bulan puasa lebih meningkat dibandingkan hari biasa. Mengantisipasi lonjakan harga bahan baku di bulan puasa, dia mulai mencicil stok terigu, keju, gula, susu dan mentega. Produk yang dipasarkan di antaranya kue nastar sagu, keju batang, cokelat, putri salju dan keju kue kacang. ”Kue nastar yang dibuat tidak menggunakan pemanis buatan, sehingga kualitas kuenya bagus dan banyak yang pesan,” katanya. Lina menjelaskan, produksi kue nastar dibantu kedua saudaranya. Satu hari dia bisa membuat 30 toples kue dengan berbagai macam rasa. Kue nastar yang dihasilkan dipasarkan ke Jakarta, Depok dan Karawang. ”Satu toples nastar dijual Rp50.000. Tapi di bulan puasa bisa mengais keuntungan hingga Rp15 juta,” jelasnya. Lina menceritakan, membuka usaha itu diperlukan keuletan dan kesabaran. Dengan didukung produk berkualitas, dia ingin tidak mengecewakan konsumen. ”Saya berharap pemkot memperhatikan UKM serta membantu market dan permodalan,” tukasnya.
(ads/c/yok/py)
