"Teknologi yang kita gunakan sama dengan saat membangun di Jembatan Antapani, sehingga penyelesaiannya Flyover Klonengan ini bisa diselesaikan sampai saat ini dengan waktu pengerjaan sekitar 5 bulan," tutur Basuki.
Menurut Basuki, percepatan pembangunan jalan layang ini memang dikhususkan untuk memperlancar arus mudik Lebaran 2017. Sebagai informasi, pembangunan jalan layang Dermoleng sepanjang 500 meter ditangani oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk-CDI KSO. Sementara itu, jalan layang Klonengan sepanjang 1.050 meter ditangani oleh kontraktor PT Hutama Karya.
Jalan layang Kesambi dengan panjang 470 meter ditangani oleh PT Brantas Abipraya. Terakhir, jalan layang Kretek dengan panjang 700 meter yang juga ditangani oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Sabtu lalu, sebelum meninjau empat jalan layang perlintasan kereta api tersebut, Menteri Basuki beserta timnya melintas di jalan Pantura. Menurut ia, saat itu perjalanan dapat ditempuh lebih lancar. Sebab, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR telah melakukan perbaikan jalan di ruas jalan tersebut dengan program sapu lubang jalan beberapa waktu lalu.
Meski begitu, sebagai informasi untuk para pemudik, saat itu tim masih menemui kemacetan saat memasuki pasar grosir tekstil Tegalgubug di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Menurut pantauan tim Kementerian PUPR, kemacetan di sekitar pasar mengular sampai 3 km.
Sebagai solusi, rencananya pasar tersebut akan ditutup sejak 4 hari sebelum Lebaran. "Kami sudah kordinasikan dengan Kepala Korps Polisi Lalu Lintas Irjen Royke Lumowa dan pasar tradisional ini H-4 akan ditutup, jadi diharapkan tidak menimbulkan kemacetan pada saat arus mudik," kata Basuki.
Basuki berharap, langkah-langkah tersebut dapat memperlancar arus mudik di jalur Pantura dan kawasan Brebes. Dengan demikian, perjalanan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga terasa lebih nyaman dan bebas dari stres.
SUMBER : KOMPAS.COM