METROPOLITAN - Menjadi desa mandiri di berbagai sektor merupakan tujuan utama program kerja Pemerintah Desa (Pemdes) Pabuaran, Kecamatan Kemang. Di bawah kepemimpinan Ayoh Yohana sejak 2013, Desa Pabuaran terus mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dan bisa dirasakan masyarakat.
Seperti peningkatan jalan lingkungan (jaling) dan jalan desa (jaldes), baik betonisasi maupun pengaspalan (hotmiks, red) di beberapa wilayah yang terdiri dari sembilan RW, 39 RT dan empat dusun. Ayoh mengatakan, Pemdes Pabuaran bisa melakukan tujuan program tersebut berkat kucuran anggaran dari pemerintah pusat, yakni Dana Desa (DD), Anggaran Dana Desa (ADD), Bantuan Provinsi (Banprov) dan bantuan lainnya yang sudah direalisasi.
”Alhamdulillah, saya sebagai perwakilan Pemdes Pabuaran dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan pemerintah pusat atas bantuan yang sudah diberikan,” ujarnya kepada Metropolitan, kemarin.
Wanita asli Kampung Situ, RT 04/02, itu mengatakan bahwa pelaksanaan peningkatan jaling dan jaldes dengan DD tahap pertama 60 persen senilai Rp576.436.830 itu belum lama ini dilaksanakan. ”Peningkatan ini bertujuan meningkatkan taraf perekonomian warga karena Desa Pabuaran yang berjumlah tak kurang dari 10 ribu penduduk itu merupakan petani dan peternak ikan,” terangnya.
Ia melanjutkan, betonisasi dan pengaspalan tersebut berada di empat lokasi, di antaranya di Kampung Beje RT 03/01, Kampung Pondok RT 01/08, Kampung Tengah RT 01/08, Kampung Guabatu RT 06/03 dan Kampung Kiara RT 02, 03, 05 di RW 03. ”Semua pelaksanaannya sudah rampung dan masing-masing kegiatan dikerjakan tak kurang dari 30 hari kalender,” paparnya.
Selain bantuan DD, lanjutnya, Pemdes Pabuaran juga mendapat bantuan yang bersumber dari Banprov Jawa Barat Rp150 juta untuk pembangunan gedung balai desa. Kini pelaksanaannya pun tengah berlangsung. ”Nantinya kantor Desa Pabuaran akan memiliki dua lantai dan ruangan aula. Tujuannya agar masyarakat merasa memiliki kantor desa dan nyaman saat mengurus administrasi ke kantor desa,” pungkasnya.
(yos/c/yok/run)