KOTA Bogor menjadi salah satu wilayah yang terdampak Badai Dahlia. Badai yang ditandai dengan kecepatan angin hingga 85 km per jam ini mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Data Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) Kota Bogor menyebut ada lima jalan yang perlu diwaspadai lantaran menjadi kawasan potensial rawan pohon tumbang.
DI Jalan Raya Tajur, tepatnya depan Perumahan Royal Tajur, Jumat (1/12), sebatang pohon menimpa dua angkot dan satu sepeda motor. Akibatnya, dua orang yakni sopir dan penumpang terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi karena mengalami luka-luka.
Disperumkim Kota Bogor pun mewaspadai lima titik di Kota Hujan sebagai kawasan rawan potensi pohon tumbang, yaitu di Jalan Ahmad Yani, Jalan Pajajaran, Jalan Dadali, Jalan Semeru dan Jalan Raya Tajur.
Kepala Seksi Pemeliharaan Taman Bidang Pertamanan Disperumkin Kota Bogor Erwin Gunawan menjelaskan, di lokasi-lokasi tersebut banyak pohon tua dengan batang besar yang patut diwaspadai saat angin kencang seperti saat ini. “Patut diwaspadai saat lewat sana, baik pengendara motor, mobil ataupun pejalan kaki, harus ekstra hati-hati,” katanya saat dihubungi Metropolitan, kemarin.
Apalagi ketika memasuki akhir tahun, sambung Erwin, hujan yang mengguyur Kota Bogor acapkali disertai angin kencang. Hal itu memperbesar potensi pohon tumbang. “Kewaspadaan akhir-akhir ini harus ditingkatkan. Penelitian tentang kesehatan pohon tahun lalu menunjukkan lebih dari 100 pohon di Kota Bogor berpotensi tumbang dan yang paling banyak di Jalan Ahmad Yani, kira-kira 40 pohon dan di Jalan Semeru 26 pohon,” ungkapnya.
Erwin menjelaskan, pihaknya telah melakukan berbagai antisipasi, di antaranya menebang pohon dan penopingan. Penebangan dilakukan hingga tunggak pohon, sedangkan penopingan hanya diaplikasikan pada batang dan ranting pohon yang menghalangi jalan. “Tahun ini sedikitnya 24 pohon dipangkas atau di-toping dan tujuh pohon ditebang. Kami lakukan bertahap sebagai bentuk antisipasi, baik dari hasil laporan masyarakat ataupun pemantauan kami,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Ganjar Gunawan mewanti-wanti warga Bogor untuk selalu waspada, mengingat belakangan ini bencana pohon tumbang di beberapa titik menyebabkan warga luka-luka. “Nah yang di Tajur kan sampai ada dua korban. Untungnya tidak apa-apa, hanya luka-luka. Lokasinya juga sudah bersih dan dirapikan. Warga harus tetap waspada,” terangnya.
Sebelumnya, fenomena badai dahlia jadi perhatian Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sebab, dampak siklon tropis ini berimbas pada curah hujan dan kekuatan angin di sejumlah wilayah di Indonesia. Angin berkekuatan lebih dari 20 knot ini juga mengancam Jawa Barat, termasuk Bogor yang sejak kemarin membuat banyak pohon bertumbangan.
Badai Dahlia sudah terdeteksi muncul di barat daya Bengkulu pada Rabu (29/11) pukul 19:00 WIB. Bahkan sejak Kamis (30/11), BMKG mencatat pergerakan badai ini mengarah ke sebelah barat daya DKI Jakarta. Namun, dari rilis posisi terakhir Badai Dahlia diketahui mulai menjauh dari wilayah Indonesia. Berdasar hasil pemantauan Stasiun Klimatologi, badai Dahlia siang tadi sempat terpantau berada di Samudera Hindia. Tepatnya di sebelah selatan Jawa Tengah sekitar 10.2LS, 109.6BT, berada di sekitar 290 km selatan barat daya Cilacap.
Meski begitu, Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati meminta masyarakat waspada, karena masih ada beberapa dampak yang berpotensi muncul mempengaruhi kondisi cuaca. Di antaranya hujan sedang hingga lebat di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Jawa Timur dan Bali serta potensi angin kencang lebih dari 37 km/jam di seluruh wilayah Pulau Jawa, termasuk daerah Bogor.
Sampai-sampai pada Kamis (30/11), cuaca buruk ini ikut melumpuhkan jalur Cianjur-Bogor. Sementara di Kota Bogor, truk bernopol B 94590 O yang sedang melintas tertimpa batang pohon setinggi delapan meter. Tepatnya, di Jalan Bangka, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
(ryn/c/els/py)