METROPOLITAN – Muda-mudi zaman sekarang, kalau tidak nongkrong di pinggir jalan dan kumpul kumpul bersama teman, itu dianggap tidak gaul. Sayangnya, ngumpulnya mereka bukan melakukan yang positif, tapi malah dipergunakan untuk pesta minum minum keras (miras). Terlebih yang lebih bahayanya minum miras oplosan. Seperti halnya yang terjadi di Desa/Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu. Sekelompok pemuda kedapatan tengah asyik menenggak miras oplosan hingga menyebabkan satu orang pemuda belasan tahun meninggal dunia.
Sebut saja anak tersebut bernama IR, yang diketahui baru berusia 17 tahun. IR meregang nyawa setelah menenggak miras hasil oplosan racikan bersama teman-temannya. IR menghembuskan nafas terakhir di kediamannya di kampung Cikidang hilir RT04/03 Desa/Kecamatan Cikidang. Kepergian IR menyisakan kesedihan yang mendalam bagi keluarganya. "Ya benar IR itu anak saya, sebelum meninggal IR keluar rumah dan saat itu tidak pulang. Hanya memang seperttri biasanya IR suka sering main di warnet," kata Efendi orang tua IR.
Keesokan harinya, lanjut Efendi, sekitar pukul 07.30 WIB, IR pulang dengan mengeluh dibagian dadanya terasa sakit. "Saat itu saya hanya memberikan air kelapa dan teh manis. Dan mungkin takdir sudah berkata lain, IR saat itu juga menghembuskan nyawa terahirnya sekitar pukul 14.00 WIB," tutur Efendi yang diikuti isak tangis.
Efendi baru mengetahui jika IR sebelumnya telah minum miras oplosan dengan teman-temanya di samping minimarket Cikidang. “Bahkan saat itu, katanya ada lima orang sampai ada yang langaung dilarikan ke rumah sakit RSUD Sekarwangi," terang Efendi.
Ia berharap kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali, khusunya di Cikidang. Semua pihak yang mempunyai kewenangan (Muspika Cikidang, red) juga diharapkan dapat meminimalisir kegiatan-kegiatan remaja saat ini yang sering menyalahgunakan obat-obatan dan minuman. “Sudah cukuplah anak saya yang menjadi contoh anak yang sudah jadi korban akibat mengkonsumsi miras oplosan,” paparnya.
Tak jauh berbeda dengan yang disampaikan Kepala Desa (Kades) Cikidang, Aji. Ia juga berharap kejadian yang menimpa IR merupakan kejadian terakhir di Cikidang dan tidak terjadi kepada anak-anak lainnya. "Ambil hikmahnya kejadian ini. Dan sebagai kepala desa tentunya saya akan melakukan langkah-langkah dan memusyawarahkan kejadian seperri ini dengan masyakat, agar kejadian serupa tidak terulang lagi," singkat kades.
(dan/hep/ram/run)