METROPOLITAN - Minimalisir aksi tawuran pelajar kembali terjadi, petugas Kepolisian Polres Sukabumi, Polda Jawa Barat, Selasa (16/1) pagi memeriksa tas para pelajar SMK yang melintas di jalan Suryakencana, Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan tersebut menyusul tawuran antarpelajar yang kembali terjadi hingga melukai seorang pelajar di wilayah Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi sehari sebelumnya, Senin (15/1) hingga kehilangan ibu jarinya.
Kepala Bagian Operasional (Kabag OPS) Polres Sukabumi, Kompol Marta Setiadi, mengatakan pemeriksaan terhadap para pelajar SMK tersebut merupakan sebagai langkah antisipasi terjadinya tawuran dari kegiatan rutin Polres Sukabumi. "Pemeriksaan ini dilakukan kepada para pelajar yang hendak berangkat ke sekolah, agar tidak ada kesempatan bagi mereka untuk mencoba melakukan aksi-aksi tawuran," kata Marta kepada wartawan.
Menurut Marta, mulai pagi hari hingga sore nanti, Polres Sukabumi dan polsek jajaran diturunkan untuk melakukan antisipasi dengan melakukan pemeriksaan terhadap para pelajar. "Pemeriksaan dilakukan terhadap tas dan barang bawaannya. Khawatir ada yang membawa senjata tajam (Sajam)," jelas Marta.
Antisipasi ini dilakukan mulai siswa berangkat sekolah hingga saat jam pulang sekolah. "Pelajar kedapatan membawa sajam akan langsung ditindak tegas secara hukum. Hal tersebut tentunya supaya memberikan efek jera terhadap mereka," tegas Marta.
Salah seorang pelajar mengaku kaget ketika dirinya tiba-tiba diminta polisi untuk turun dari mobil angkutan kota (Angkot) 09 jurusan Cicurug - Cibadak yang ditumpanginya. "Saya kaget disuruh turun dan tas saya langsung diperiksa polisi. Ya tidak kenapa-kenapa karena saya memang mau berangkat kesekolah dan tidak membawa sajam," ucap Deni salah seorang pelajar SMK kelas 2 di Cibadak.
Deni mengaku bahwa langkah polisi dengan melakukan pemeriksaan terhadap pelajar sudah tepat, dan diharapkan kegiatan seperti ini rutin dilakukan agar aksi tawuran antar pelajar tak terjadi lagi di sukabumi.
(ade/ram)