Bapak tujuh anak ini mengaku sudah tiga bulan tidak bisa melaut. "Saya sudah tiga bulan ini tidak turun melaut karena ombaknya besar. Dan untuk menopang kebutuhan keseharian keluarga, terpaksa ngutang dulu ke warung tetangga. Itupun di batasi jenis barang dan jumlahnya karena utangnya sudah menumpuk,” keluh Sarodji.
Ketua Rukun Nelayan Cisolok, H. Aji Marpudin Troy, membenarkan kondisi yang saat ini terjadi menimpa para nelayan di wilayahnya. Ia berharap pemerintah daerah segera memalingkan perhatiannya kepada nelayan untuk memberikan bantuan, terutama beras yang saat ini semakin mahal.
Terpisah, Ketua DPP LSM Kompor Sukabumi, Hermansyah AR, mengkritik keras bantuan yang diberikan pemerintah berupa alat tangkap dan asuransi. Padahal saat ini nelayan butuh makan bukan butuh alat. "Logikanya alat dan asuransi memang pada kondisi normal dibutuhkan," katanya.
Tapi yang lebih prioritas saat ini, lanjut dia, sembako dan rasa aman bertempat tinggal para nelayan yang mayotitas tinggalnya di pinggir pantai. “Hari ini perut dan keamanannya sedang terancam, karena cuaca buruk yang berkepanjangan,” jelasnya.
(sop/ram)