-
METROPOLITAN - Pelaksanaan kegiatan program pemerintah terkait bukti kepemilikan tanah masyarakat di Desa Lembursawah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi disambut antusias masyarakat. Ketua panitia Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), Sopyanudin, memastikan dengan masyarakat melakukan sertifikat PTSL ini, selain dapat meringankan beban masyarakat, juga nantinya masyarakat sudah tidak repot lagi ketika mengurus sertifikat tanah ke Kantor Badan Pertanahan Negara (BPN). Karena telah disediakan di desa masing-masing. "Program sertifikat PTSL diluncurkan sudah sejak Januari 2018 lalu, yakni untuk memberikan kemudahan hak kepemilikan tanah," kata Sopyanudin Kepada Metropolitan kemarin di ruang kerjanya.
Menurut dia, dengan program ini, masyarakat bisa membuat sertifikat tanah dengan tidak membeda-bedakan status ekonomi. Jadi semua bisa membuat sertifikat PTSL ini. Mereka hanya tinggal datang kedesa untuk membuat sertifikat dengan membawa bukti persyaratan, surat-surat tanah, data kepemilikan tanah, AJB, SPPT dan sebagainya. Sertifikat Ini berbeda dengan Program Nasional Agraria (PRONA). Kalau dulu pembuatan sertifikat tanah tersebut itu dibatasi, sementara sekarang siapa saja bebas dan bisa membuatnya.
Seksi Pengukuran PTSL lapangan, Kakan Kusndi, mengatakan bahwa dirinya yang setiap hari turun ke lapangan melakukan pengukuran, ke rumah rumah warga. "Kalau terkait kendala pengukuran memang ada saja, hanya kesulitannya tidak semua rumah pake alat otomatis. Terkadang menggunakan meteran manual saja," jelasnya.
Dilain pihak, Ketua RW04 Desa Lembursawah, Nana Suwarna, menyampaikan bahwa program pemerintah ini sangat bagus. Ia pun mendukungnya, apalagi dalam pembuatan sertifikat tanah. Sebab selain masyarakat antusias, ketika keluarga yang memiliki lahan banyak, ingin melakukan pemecahan untuk masing-masing keluarga sudah tidak sulit lagi. “Dan kedepannya tidak akan bermasalah lagi hanya gara-gara lahan bertengkar. Bahkan anggaran cukup ringan, bisa terjangkau oleh seluruh rakyat,” tandasnya.
(hep/ram)
