Minggu, 21 Desember 2025

Aksi IMM di Kantor Disdukcapil Kabupaten Sukabumi Ricuh

- Kamis, 8 Maret 2018 | 08:57 WIB

-

METROPOLITAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sukabumi menggelar aksi di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sukabumi, kemarin.

Aksi mahasiswa itu dilakukan menyusul adanya oknum pegawai Disdukcapil yang diduga melakukan pungutan liar yang diamankan tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Polresta Sukabumi Kota.

Aksi yang semula berjalan damai sempat diwarnai kericuhan karena terjadi ketegangan antara mahasiswa dengan petugas kepolisian dan TNI. Namun setelah Kepala Disdukcapil mempersilakan massa aksi masuk ruang rapat dan menyampaikan orasinya secara terbuka, aksi tersebut berjalan lancar.

Ketua IMM Sukabumi Endi Riana Irmansyah mengatakan, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes mahasiswa terhadap reformasi birokrasi Disdukcapil yang dinilainya bobrok. Sehingga, hal itu dimanfatkan oknum untuk melakukan pungutan liar kepada masyarakat.

"Aturan mengatur bahwa pembuatan dokumen kependudukan itu gratis. Dan kelemahan pada birokrasi ini dimanfaatkan oknum. Tentunya kami merasa punya andil menyuarakan aspirasi masyarakat agar Kepala Disdukcapil tegas dan menindak oknum atau calo-calo yang saya yakini masih banyak," jelas Endi kepada awak media, kemarin (7/3).

Menurutnya, jauhnya jangkauan masyarakat untuk mengurus dokumen kependudukan menjadi salah satu peluang yang dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab. "Masyarakat sudah jauh-jauh datang ke kantor Disdukcapil untuk membuat dokumen kependudukan. Oknum malah mempermainkannya dengan mamanfaatkan kelemahan ini," ujarnya.

Adapun hasil audensi dengan Kepala Disdukcapil, pihaknya siap bertanggung jawab dan akan melakukan perbaikan pada lembaga yang dipimpinnya. Selain itu, untuk mengontrol lajunya pelayanan, mahasiswa bakal mendirikan posko pengaduan. "Pak Sofyan Efendi siap bertanggung jawab penuh. Kami akan membuka posko pengaduan warga dan mahasiswa akan ikut mengontrol pelayanan di kantor Disdukcapil," katanya.

Kericuhan tersebut terjadi secara spontan saat petugas berusaha mematikan api yang membakar ban. "Kericuhan terjadi tiba-tiba, memang ada yang terpukul dan sempat diamankan juga. Tapi secara keseluruhan, aksi berjalan baik," tandasnya.

Sementara warga Cikembar, Surti Munaroh (34), mengaku gara-gara aksi yang dilakukan mahasiswa dirinya belum bisa mendapatkan dokumen kependudukan yang diurusnya sejak pagi. Ia berharap aksi ini tidak berkelanjutan. "Saya dari pagi antre, eh selanjutnya ada aksi, terpaksa antrean dilanjutkan siang. Semoga saja dipanggil, soalnya jauh," pungkasnya.

(ade/ram/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X