METROPOLITAN - Calon wakil gubernur Jawa Barat (cawagub Jabar) Dedi Mulyadi yang mengikuti pelaksanaan syukuran Hari Nelayan ke-58 di Palabuhanratu, berharap kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun itu terus dipertahankan. Menurutnya, ada nilai seni dan budaya dalam upacara adat yang ditampilkan para pengisi acara. "Kegiatan ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan,” ujarnya.
Dedi menyampaikan masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki agar syukuran Hari Nelayan di Palabuhanratu lebih menarik. Satu di antaranya dalam hal pengelolaan kegiatan. “Sisi nelayannya harus dimunculkan. Ini kan festival pesisir. Saya sarankan penyelenggaraan upacara adatnya di pantai, apalagi terlihat ada bulan purnama," katanya. “Ini bukan untuk mistik, tapi agar lebih memiliki estetika dengan deburan ombak yang terlihat. Festival ini harusnya diselenggarakan di pantai satu bulan dengan berbagai macam keunikan yang ditampilkan setiap minggunya,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi Dede Ola menyambut baik usulan Dedi Mulyadi yang kental dengan budayanya itu. Hanya saja perlu dukungan para pemangku kebijakan di daerah, termasuk di pusat. “Asalkan sepakat dan berdampak positif bagi kita semua. Pada prinsipnya, kami setuju,” ungkapnya.
Ia menilai diperlukan adanya perubahan-perubahan signifikan dari berbagai sisi, baik tata acara maupun pelaksanaan untuk menunjangnya. “Ini memerlukan waktu panjang. Saya yakin saran itu akan terealisasi tahun depan atau dua tahun ke depan. Namun, pastinya upacara adat Hari Nelayan ini merupakan rasa syukur kepada Allah dan harus benar-benar menghindari unsur SARA. Tapi tidak ada yang tidak mungkin, termasuk untuk merealisasikan saran Pak Dedi,” pungkasnya.
(ade/ram/run)
