METROPOLITAN - Tahun ini, Dinas Peternakan (Disnakan) Kabupaten Sukabumi akan memasukan ratusan peternak sapi di Kabupaten Sukabumi dalam program Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS).
Program ini dimaksudkan untuk meringankan beban peternak ketika ternaknya mati atau hilang.
Sebab usaha peternakan secara umum memiliki berbagai resiko.
Baik resiko yang diakibatkan kecelakaan, pencurian, bencana alam dan atau akibat serangan wabah penyakit hingga menyebabkan kematian.
Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Wilayah II Peternakan dan Pelayanan Kesehatan Hewan, Sri Purnama, mengatakan bahwa dengan mengikuti AUTS ini, peternak akan lebih fokus dengan usaha peternakannya. Karena ketika sapi hilang atau mati maupun resiko lainnya, maka mereka akan mendapatkan jaminan dari asuransi itu.
Apabila ternak sapi baik milik pribadi maupun kelompok mengikuti asuransi, peternak tidak lagi berpikir akan terjadinya kegagalan terhadap usaha ternak sapinya. Sebab hal ini ditanggung asuransi. Kendati demikian, para peternakan diharapkan hal demikian tidak terjadi, karena bagaimanapun juga setiap peternak pasti menginginkan keberhasilan dalam usaha peternakannya itu.
“Kalau ada ternaknya yang mati secara mendadak, pasti akan diganti sebesar Rp10 juta per ekornya. Namun syaratnya, mereka harus mengikti AUTS,” jelas Sri kepada wartawan, kemarin
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika para peternak ingin mengikuti AUTS, mereka akan dibebankan biaya. Biaya itu hanya dikenakan sebesar Rp40 ribu.
“Sebenarnya total untuk pembayaran AUTS ini, Rp200 ribu. Namun pemerintah mensubsidinya sebesar Rp160 ribu. Jadi peternak diwajibkan membayar 20 persen atau hanya Rp40 ribu,” paparnya.
Menurut Sri, Pemerintah Kabupaten Sukabumi diberikan target pertahun oleh pemerintah pusat agar melakukan AUTS sebanyak 540 ekor sapi. “Sejak awal Januari 2018 hingga saat ini, kami baru melakukan 100 ekor sapi yang mengikuti AUTS dan 50 ekor lagi masih dalam proses pelaksanaan asuransi tersebut,” bebernya.
Sementara itu, seorang peternak sapi, Deni (30) warga Kecamatan Kalapanunggal mengatakan, dirinya sengaja mengikuti AUTS untuk mengantisipasi kerugian peternakannya, supaya mendapat jaminan terhadap risiko kematian karena melahirkan, kecelakaan, sakit atau kehilangan.
“Ada 12 ekor sapi yang dimasukkan dalam program AUTS ini. Ya tujuannya gar ada jaminan risiko terhadap sapi, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” pungkasnya.
(cr13/rs/ram)